Tuesday, December 14, 2010

Wikileaks Benar atau Salah ?


Hiruk-pikuk kedatangan Presiden Obama ke Indonesia pada november lalu sangat saya rasakan, dimana semua media di Indonesia memberitakan dengan heboh, dan agak berlebihan. Lalu beberapa kegiatan sampai terganggu salah satunya seperti perkuliahan dikampus saya yang diliburkan karena kunjungan beliau. lalu hilang semua berita itu begitu Obama dengan Airforceya meninggalkan Indonesia. Dan yang tetap saya ingat dari kunjungan beliau ke Indonesia adalah kerupuk, the nasi goreng dan "Pulang kampung nih!!" yang disampaikan pada kuliah umum di kampus saya.


Dan sekarang baru heboh kembali Amerika / Obama diberitakan, namun bukan karena kedatangannya, airforcenya, apa lagi kerupuk dan pulang kampungnya. Kali ini Amerika diberitakan cukup negatif dengan munculnya situs wikileaks buatan Assange seorang lelaki Australia berusia 39 tahun yang mengungkap data-data intelejen Amerika terhadap beberapa negara dan komentar-komentar, atau berita-berita yang didapat dari dubes Amerika di beberapa negara tersebut yang disampaikan kepada intelejen Amerika, dan ada juga data-data terkait dengan pengambilan - pengambilan kebijakan Luar Negeri Amerika.



Pihak gedung putih dan negara terkait belakangan sering mengadakan klarifikasi sana-sini, ini karena ketakutan yang luar biasa apabila ini benar terjadi, dan menebar kebencian. Lalu yang jadi permasalahan sekarang adalah, pemilik situ tersebut Assange sedang menjadi topik pembicaraan, sampai mendapat tuduhan ini itu, dari mulai mendapat tuduhan pelecehan seksual, sampai mungkin dijerat dengan hukum dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.

Bahkan saya semakin yakin bahwa Amerika akan mencari cara untuk memenjarakan Assange, seperti diberitakan oleh MI.com bahwa Departemen Kehakiman Amerika Serikat dilaporkan tengah mencari cara untuk menjerat Assange atas aksinya membocorkan ratusan ribu kawat rahasia diplomatik AS. Salah satu alat yang digunakan adalah undang-undang spionase tahun 1917.

Pekan ini, Jaksa Agung AS Eric Holder mengatakan para jaksa penuntut tidak hanya mempertimbangkan tuduhan spionase terhadap Assange. Upaya AS menjegal Assange ini sejatinya adalah indikasi atas puncak kebobrokan politik luar negeri AS.

Tuduhan spionase terhadap Assange sangat bertentangan dengan konstitusi Amerika dan membahayakan semua organisasi media di AS. Surat kabar Jerman, Berliner Zeitung, dalam editorialnya selepas Assange menyerahkan diri ke polisi Inggris Selasa (7/12), menuduh 'Negeri Paman Sam' menerapkan standar ganda.

"Reputasi AS kian rusak ketika mereka membungkam WikiLeaks dan pemimpin redaksinya, Julian Assange, dengan segala cara. Dengan demikian, AS mengkhianati salah satu pilar mereka, yaitu kebebasan memperoleh informasi...," tulis editorial itu.



Hmmm, lalu saya menjadi bingung dengan kebebasan berpendapat dan menyampaikan informasi yang selama ini selalu di gembor-gemborkan oleh Amerika atas alasan HAM. Jadi wikileaks itu benar atau salah yah?? ada komentar..... *informasi saja , sekarang sudah ada http://www.indoleaks.org

Wednesday, November 3, 2010

BEM UI Bantu Korban Merapi - kampus.okezone.com

BEM UI Bantu Korban Merapi - kampus.okezone.com


BEM UI Bantu Korban Merapi

Marieska Harya Virdhani - Okezone
Senin, 1 November 2010 - 17:13 wib

Ilustrasi: ist.

DEPOK – Tak hanya aktif menyuarakan aspirasi masyarakat dalam unjuk rasa, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) juga mengirimkan bantuan dan relawan bagi korban letusan Gunung Merapi. Tim relawan terdiri dari BEM fakultas se-UI, dibantu dokter dan anggota Resimen Mahasiswa UI yang tiba di Yogyakarta akhir pekan lalu.

Humas BEM UI Ilham Dwi mengatakan, para relawan akan menjalankan misi bantuan kepada masyarakat di sekitar Gunung Merapi. Ilham menambahkan, tim tersebut juga membawa seluruh bantuan dari civitas akademika UI.

“Tim dipimpin oleh Choky Risda Ramadhan yang juga Wakil Ketua BEM UI. Mereka rencananya akan berada di sana selama empat hari,” kata Ilham kepada okezone, akhir pekan lalu.

Selama di Yogyakarta, kata Ilham, tim yang terdiri dari 11 orang tersebut membawa bantuan logistik, relawan medis, petugas trauma healing, dan tenaga teknis. BEM UI tak sendiri, namun juga akan berkordinasi dengan BEM Universitas Gajah Mada (UGM), dan organisasi Disaster Management Dompet Dhuafa (DD).

Tidak hanya untuk korban letusan Merapi, BEM UI juga mengirimkan bantuan untuk korban Wasior, Papua. Namun karena terhambat jarak, maka BEM UI menitipkan bantuan tersebut melalui organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

“Di ACT banyak alumni UI menjadi relawan. Untuk bencana Tsunami Mentawai, BEM UI melakukan penggalangan dana yang nantinya akan dititipkan kepada tim relawan dari rektorat UI,” jelas Ilham.(rhs)

Monday, November 1, 2010

Pemuda dan Semangat-nya part 1

Saya menulis artikel ini karena saya merasa tergugah untuk mengetuk hati saya pribadi dan para pembaca pada umumnya.


Ketergugahan saya diawali dari slogan-slogan hari sumpah pemuda. Dan yang membuat saya terketuk itu sebuah slogan yang ada di status twitternya BEM UI @BEMUI2010  yang mengutip pepatah dari founding Fathers Ir Soekarno "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."


Dari situlah timbul semangat-semangat baru, dimulai dari hal yang paling kecil yaitu kembali semangat kuliah yang tadinya mulai lalai karena manganggap kuliah tingal sedikit hanya 3 mata kuliah. Jika saya merasa malas maka saya akan teringat pada pepatah bungkarno, bahwa saya bisa merubah dunia.


Dilain hari karena saya merupakan bagian dari bemui 2010 yang sedang mengadakan pekan olahraga terbesar diUI yaitu Olimpiade UI 2010 dengan tema feel the real Olimpiade”.  Saya kembali tergugah bahwa seluruh panitia yang bekerja begitu cekatan, semangat , dan benar-benar mengabdi untuk kebaikan BEM UI, UI, dan Indonesia.mungkin yang mereka perbuat terlihat sebagai perbuatan yang berguna, tapi ingat acara itu akan dapat mencari dan memunculkan atlet-atlet tingkat kampus yang belum tentu kalah dengan dengan atlet nasional. Lalu muncul slogan baru dari saya terkait acara itu “dia saja bisa semangat masa saya tidak bisa”.


Semoga sedikit cerita ini dapat memberikan masukan baru untuk teman-teman, dan sedikit menyingung sebuah gerakan mahasiswa maka ini (atlet) merupakan gerakan mahasiswa juga, namun bukan dibudang politik melainkan aktivis di bidang olahraga.



Ilham Dwi K


Sunday, October 31, 2010

6 Konsep Menjadi Diri Sendiri

Kepribadian didefinisikan sebagai suatu kualitas atau pernyataan menjadi pribadi, atau menjadi seseorang. Untuk memiliki "kepribadian", anda harus menjadi dinamis dengan beberapa pembelajaran seperti keahlian sosial atau juga berbicara mengenai pengalaman-pengalaman menarik yang pernah anda alami.

Dan untuk memiliki suatu kepribadian dengan memiliki suatu kualitas menjadi seseorang, anda harus mampu membuka topeng dan menjadi diri sendiri secara hakiki, bukan sebagai seseorang yang memerankan adegan dalam suatu skenario film. Sedangkan rahasia terbesar dari kepribadian ini adalah anda harus mampu membuang topeng dan benar-benar menjadi diri sendiri.

Beberapa konsep di bawah ini dapat membantu anda untuk memiliki kepribadian dengan memiliki kualitas sebagai pribadi, yaitu :
  1. Jangan takut karena berbeda dengan yang lain. Orang-orang yang mencemooh keunikan anda, seharusnya tidak perlu anda perhatikan. Pikiran kreatif kita tidak perlu takut untuk menjadi berbeda. Jika takut maka tidak akan pernah meraih tingkat kesuksesan. Bisa jadi mereka yang mencemooh anda mempunyai kesengajaan untuk membuat anda supaya tidak sukses. bisa jadi kan ?
  2. Hilangkan ketakutan anda terhadap orang-orang sempurna. Mereka tidak sempurna, tidak ada manusia sempurna. Mereka hanya memerankan suatu peran yang bisa jadi penting dalam kehidupan mereka seperti jabatan, pekerjaan, usaha, dan sebagainya. Jangan membandingkan anda dengan suri teladan dari kesempurnaan, tidak ada keuntungan yang dapat anda ambil dari hal ini. Mendekati hal ini adalah kata "minder", sehingga tidak perlu anda minder dengan kesempurnaan seseorang karena anda mempunyai ciri pribadi yang memang berbeda dengan orang tersebut.
  3. Coba untuk bersikap spontan. Belajar untuk melepaskan diri sedikit saja. Ketika anda berbicara, jangan mempersiapkan sebelumnya apa-apa yang akan anda katakan. Biarkan saja mengalir keluar kata-kata itu dengan sendirinya. Perlu diingat juga, kebanyakan orang tidak suka mendengarkan percakapan yang seakan-akan terlalu diatur dan diarahkan. Jika anda mengatakan sesuatu yang terdengar konyol, tidak seorangpun yang akan menembak mati karena hal itu. Ini akan mengenalkan pribadi anda secara lugas namun secara perlahan kepada lawan bicara anda.
  4. Percaya pada diri sendiri. Seseorang yang dewasa akan dapat menerima dirinya sendiri, tidak melihat orang lain agar dapat diterima dalam suatu masyarakat. Jika anda mampu melihat sikap diri anda sendiri dengan hati yang tulus, anda akan mampu mengekspresikan diri secara bebas sesuai kemauan diri anda pribadi.
  5. Bungkam pikiran-pikiran yang hanya mengkritik jelek. Jika anda terus mengkritik diri sendiri, bisa jadi akan menghancurkan denyut semangat anda. Hancur pula kepribadian sejati. Saring dengan tepat dan benar, kritik membangun atau merusak. Imajinasikan kritikan yang jelek dengan tidak menganggap hal yang selalu jelek, tetapi gunakan sebagai lompatan dan katakan tidak untuk hal itu.
  6. Bukalah mantel gengsi anda. Terlalu banyak orang merasa harus lebih bermartabat. Seseorang yang utuh seharusnya mampu untuk mengekspresikan martabatnya, mengekspresikan perasaan-perasaan positif seperti cinta dan antusiasme. Anda akan menikmati keajaiban suatu perasaan yang telah anda peroleh karena membuat orang lain bahagia dan orang itu akan merasa senang dekat dengan anda. Bisa saja sebagai rekan tukar pendapat, curhat, dan sebagainya.
Artikel ini diambil dari beberapa tulisan sebelumnya dan dikumpulkan serta diedit sedemikian hingga oleh penulis agar mudah diterima dan semoga dapat bermanfaat pada yang memerlukannya.

Saturday, October 30, 2010

BEM UI PEDULI BENCANA

Sabtu 30 oktober 2010, tim relawan Universitas Indonesia yang terdiri dari BEM se-UI, dibantu dengan dokter dan anggota Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia telah tiba di Yogyakarta untuk menjalankan misi bantuan kepada masyarakat sekitar gunung Merapi. Tim ini membawa seluruh bantuan dari civitas academica Universitas Indonesia.

Tim yang dipimpin oleh Choky Risda Ramadhan (Wakil Ketua BEM UI) ini rencananya akan berada disana selama 4 hari. Selama di Yogyakarta tim yang terdiri dari 11 orang ini membawa bantuan logistic, sumber daya manusia (SDM) medis, trauma healing dan teknis. Selama di Yogyakarta tim ini akan berkordinasi dengan BEM Universitas Gajah Mada dan Dompet Duafa.

Tidak hanya untuk korban letusan gunung merapa saja, BEM UI juga mengirimkan bantuan untuk saudara kita di Wasior Papua, namun karena terhambat jarak, maka Bem UI menitipkan bantuan waktu itu lewat ACT (Aksi Cepat Tanggap) karena di ACT banyak alumni UI menjadi Relawan.
Demikian halnya untuk bencana Tsunami Mantawai, Bem UI melakukan penggalangan dana yang nantinya akan dititipkan kepada tim relawan dari rektorat UI.

Seluruh bantuan ini semata mata adalah bentuk nyata peran mahasiswa yang sangat peduli terhadap kondisi masayarakat Indonesia, dan harapanya bantuan ini bukan hanya sampai di tangan para korban, namun benar-benar dapat bermanfaat bagi para korban.

Humas BEM UI
Ilham Dwi K

Monday, October 25, 2010

Artikel : Perfeksionis yang tidak selalu perfect

Artikel : Perfeksionis yang tidak selalu perfect

Apakah itu Perfeksionis ?, sering kita dengar bahkan dekat dengan telinga, Ya istilah ini boleh dikatakan suatu sifat atau problem kejiwaan dalam diri pribadi manusia yang hampir selalu memiliki kesempurnaan. Bagi Anda yang memiliki sifat atau perilaku perfeksionis, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang mungkin belum banyak anda maupun orang ketahui. Berikut ciri-ciri orang perfeksionis :
  • Selalu bekerja dengan sepenuh hati dan totalitas
  • Berambisi untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan
  • Cenderung memaksakan diri untuk melakukan segalanya, walaupun sebenarnya sudah di luar batas kemampuan pribadinya
  • Mudah sekali kecewa, jika ada satu atau sedikit kekurangan saja, yang walaupun di mata orang lain biasa saja dan wajar penilaiannya
  • Cenderung sulit untuk rela mendelegasikan tugas atau pekerjaannya kepada orang lain
  • Cenderung tidak mudah percaya atau terkadang meremehkan kemampuan orang lain
  • Mudah emosi dan sering egois
  • Kontrol logika dengan impian sering berlomba, menang logika atau impian
Sifat perfeksionis tidak selalu mengerjakan semuanya dengan sempurna dan juga bukanlah hal yang jelek,
namun mungkin bisa sedikit dikurangi atau dikontrol agar tidak sampai merugikan orang lain. Untuk mengontrol sifat perfeksionis, jikapun ada rencana mengontrolnya ... mungkin anda dapat melakukan hal berikut ini:
  • Refreshing dan lebih santai sehingga setiap masalah tidak selalu harus dihadapi dengan serius dan bermuka tegang. Anda bisa berbagi dengan kawan atau bersenda gurau, melontarkan humor ringan ketika bergaul dengan orang lain. Atau jika Anda masih terbilang orang sibuk, Anda dapat sedikit bersantai dengan membaca buku humor atau film lucu. Atau mungkin Anda dapat pergi ke luar kota, atau mengikuti kegiatan lainnya di luar rumah tentunya bersifat relaks.
  • Anda juga dapat bergabung dengan organisasi, perkumpulan anak muda, atau kelompok arisan, dan sebagainya untuk belajar mengenai pembagian kerja dalam kelompok, tugas antar individu dalam satu tim, agar nantinya Anda tidak mudah untuk meremehkan kemampuan orang lain. Anda dapat mulai belajar untuk mempercayai kemampuan seseorang untuk membantu Anda, seperti meyakini kemampuan Anda.
  • Bersikap terbuka, baik saran atau kritikan, dan nasihat serta solusi yang baik dan tentunya yang membangun atau merubah ke yang lebih baik. Jadikanlah saran dan kritik untuk membangun dan sebagai acuan produktivitas dan semangat kerja Anda, bukan sebagai alasan untuk merendahkan anda atau bahkan berpikiran memojokan anda.
Seseorang yang perfeksionis, cenderung untuk menginginkan semuanya berjalan sempurna dan untuk itu mereka harus melakukannya sendiri, dan akan terus berusaha hingga membuatnya tampak sempurna baginya, walaupun menurut orang lain, sudah baik dan masih dalam kondisi yang wajar. secara prinsip dan logis Untuk itu, diperlukan usaha yang berkelanjutan agar Anda dapat mengubah sedikit demi sedikit kepribadian perfeksionis, menjadi lebih baik.

Bukan jelek atau buruk sementara jika ada kontrol pribadi bisa membuat menjadi semakin baik dan cantik. Improvisasi dan sentuhan terencana akan membentuk pribadi perfeksionis bukan hanya terlihat perfect tetapi bisa jadi memang diakui sebagai perfek dan penilaian ini dilakukan oleh orang lain yang telah membuktikan keperfeksionisan anda dengan melihat dari banyak sisi kenyataan.

Semoga bermanfaat buat anda, saya, dan kita semua

Monday, September 6, 2010

BEM UI Protes Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR - kampus.okezone.com

BEM UI Protes Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR - kampus.okezone.com

BEM UI Protes Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR
Marieska Harya Virdhani - Okezone
Senin, 6 September 2010 - 12:15 wib

Ilustrasi: ist.

DEPOK – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menolak rencana pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akan menghabiskan anggaran hingga Rp1,6 triliun. Protes mahasiswa disampaikan melalui aksi unjuk rasa dan bakti sosial di depan pagar Gedung DPR sebagai sebuah teguran moral untuk anggota DPR.

Humas BEM UI Ilham Dwi mengatakan, DPR berdalih merencanakan sebuah proyek revitalisasi infrastruktur yang berorientasi pada kepentingan personal. Ilham menambahkan, sesuai data Biro Pusat Statistik 2009, lebih dari separuh rakyat Indonesia hidup dengan penghasilan kurang dari USD2 setiap hari.

“Para wakil rakyat justru ingin membangun gedung baru dengan nilai Rp1,6 triliun lengkap dengan segenap fasilitas sosialnya, mulai dari spa hingga kolam renang. Berdasarkan konstruksi RAPBN 2010, nilai ini setara dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) bagi sedikitnya 8,9 juta orang atau satu juta ton beras miskin,” ujarnya kepada wartawan, Senin (6/9/2010).

Ilham menegaskan hal ini menunjukkan secara gamblang terjadinya pengkhianatan kepada amanah, harapan, dan impian rakyat yang tertaut pada para legislator sebagai representasi kepentingan rakyat. Berdasarkan pemahaman tersebut, BEM UI secara tegas menolak rencana pembangunan gedung baru DPR.

“Kami menuntut realokasi anggaran pembangunannya bagi pos-pos anggaran yang berkorelasi dengan akselerasi kesejahteraan rakyat miskin,” tegasnya.

Selain menyampaikan orasi, mahasiswa juga membagikan sejumlah sembako kepada masyarakat sekitar gedung DPR. Hal itu sebagai simbol bahwa masih banyak rakyat miskin yang membutuhkan bantuan.(rhs)

release BEM UI mengadakan aksi Sosial (Penolakan Pembangunan Gd. DPR)

Siaran pers 6 September 2010

Aksi Sosial BEM UI: Sebuah Teguran Moral untuk Anggota DPR

"Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan."-Pramoedya Ananta Toer.

Dalam keruwetan Indonesia hari ini yang dipenuhi oleh rintihan lapar anak bangsanya, anggota Dewan “yang katanya” Perwakilan Rakyat (DPR) merencanakan sebuah proyek revitalisasi infrastruktur yang berorientasi pada kepentingan personal.

Kala rakyat Indonesia, lebih dari separuhnya hidup dengan kurang dari USD $2 setiap hari (Data Biro Pusat Statistik tahun 2009), para wakil rakyat justru ingin membangun gedung baru dengan nilai 1,6 triliun lengkap dengan segenap fasilitas sosialnya mulai dari spa hingga kolam renang. Nilai ini setara dengan-berdasarkan konstruksi RAPBN 2010- JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat) bagi sedikitnya 8,9 juta orang atau 1.000.000 ton beras miskin.

Ini menunjukkan secara gamblang terjadinya pengkhianatan kepada amanah, harapan dan impian rakyat yang tertaut pada para anggota DPR sebagai representator kepentingan rakyat.

Berdasarkan pemahaman tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI) secara tegas menolak rencana pembangunan gedung baru DPR dan menuntut realokasi anggaran pembangunannya bagi pos-pos anggaran yang berkorelasi dengan akselerasi kesejahteraan rakyat miskin.

Dan kami membagikan sejumlah sembako (bakti sosial) kepada masyarakat sekitar gedung DPR sebagai simbol bahwasannya masih banyak rakyat yang membutuhkan bantuan.

HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT TERTINDAS INDONESIA!

Humas BEM UI:
Ilham Dwi (085697226883)

Monday, August 16, 2010

Mahasiswa gelar paripurna tandingan

Mahasiswa gelar paripurna tandingan

Jakarta–Puluhan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi di depan DPR yang dijaga ratusan petugas keamanan, Senin (16/8). Saat itu di dalam Gedung DPR tengah digelar pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Aksi teatrikal yang digelar puluhan mahasiswa ‘Jaket Kuning’ dinamai Sidang Paripurna Jalanan. Beberapa mahasiswa berperan seolah sedang sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat.
Lengkap dengan jas dan intonasi suara yang mirip, salah satu mahasiswa memerankan Presiden SBY. Beberapa mahasiswa lainnya memainkan aksinya seperti anggota DPR RI, yang ditandai dengan memakai topeng.
Ceritanya, si “Presiden SBY” membeberkan keberhasilannya dalam memimpin negara ini. Namun, para “rakyat, petani dan buruh” berteriak “bohong besar”. Sementara yang berperan sebagai anggota DPR RI hanya diam sambil cengar-cengir.
Dalam orasinya, puluhan mahasiswa lainnya menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang selama ini dibanggakan pemerintah, masih banyak menyisakan masalah.
Beberapa contoh, masih banyaknya anak Indonesia yang tidak memperoleh pendidikan dan masih tingginya angka kemiskinan.
inilah/rif

Pidato SBY vs Sidang Jalanan Mahasiswa - kampus.okezone.com

Pidato SBY vs Sidang Jalanan Mahasiswa - kampus.okezone.com

DEPOK – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menggelar unjuk rasa memprotes pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang akan disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Senin (16/8/2010). Unjuk rasa disampaikan mahasiswa dengan cara aksi sidang tandingan secara teatrikal di depan pagar gedung DPR dengan mengusung tema Sidang Paripurna Jalanan dari Mahasiswa untuk Indonesia.

Aksi akan digelar tepat saat presiden Susilo Bambang Yudhoyono membacakan Nota Keuangan. Aksi didasari oleh protes mahasiswa terhadap pos–pos belanja APBN yang selama ini dianggap tak memihak terhadap rakyat miskin.

Humas BEM UI Ilham Dwi mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang selama ini diagung-agungkan pemerintah menyisakan banyak masalah di belakang. Tren kenaikan pertumbuhan selama ini, kata Ilham, dijadikan alibi dan justifikasi keberhasilan pemerintah dalam menghadapi masalah ekonomi.

“Padahal realitas di lapangan serta data statistik berbeda, pertumbuhan ekonomi selama ini hanya menjadi fatamorgana, masyarakat tidak mendapatkan dampak yang signifikan dari pertumbuhan ekonomi hanya mendapatkan remah-remah kue ekonomi, sedangkan kelas ekonomi menengah ke atas mendapatkan porsi besar,” ujarnya kepada wartawan, Minggu 15 Agustus.

Menurut Ilham, ketimpangan antar daerah dan kelompok ekonomi adalah masalah struktural di perekonomian Indonesia. Ketimpangan ini, lanjut Ilham, merupakan sebuah kekhilafan kultural yang sudah terjadi selama tiga dekade lebih dan perlu langkah strategis untuk memperbaiki proses distribusi sehingga tercipta pemerataan.
“Proses distribusi ini bersinggungan erat dengan alokasi anggaran. Untuk itulah kami mengangkat isu APBN untuk dikawal dan diadvokasi, kami menyadari proses penjagaan anggaran ini ini merupakan representasi advokasi kebijakan selama satu tahun ke depan, karena semua kebijakan bermula dari proses pengalokasian anggaran, dan proses itu bernama APBN,” jelasnya.

Menurut BEM UI, ketimpangan antar daerah juga masih menjadi masalah, seperti data di tahun 2008 menunjukkan, provinsi-provinsi di Jawa menguasai 60 persen produk domestik bruto (PDB), Sumatra 20 persen, sedangkan daerah-daerah lain hanya menyumbangkan 20 persen. Sisanya, desentralisasi yang selama ini dijadikan ujung tombak pemerataan ternyata belum banyak mengubah proporsi PDB antardaerah di Indonesia.(rhs)

Presiden Disindir Mahasiswa

Presiden Disindir Mahasiswa

Metrotvnews.com, Jakarta: Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia menggelar sidang paripurna jalanan di luar gedung DPR, Senin (16/8). Aksi itu berlangsung saat Presiden Susilo ambang Yudhoyono membacakan pertanggungjawaban di Gedung DPR.

Aksi itu berupa pertunjukan teatrikal yang menggambarkan Presiden berpidato di sidang paripurna. Tiba-tiba, seorang petani berlutut di hadapan sang Presiden. Sebagai wakil masyarakat kecil, petani itu meminta Presiden memperbaiki nasib rakyat kecil. Pasalnya, rakyat menderita akibat harga pupuk yang tinggi dan harga kebutuhan pokok yang terus meroket.

Unjuk rasa ini sebagai sindiraan. Mahasiswa menilai pidato Presiden SBY itu hanya bentuk pencitraan lantaran tak sesuai dengan kondisi masyarakat.(***)

release SIDANG PARIPURNA JALANAN BEM UI

Siaran Pers (16 Agustus 2010)

“Sidang Paripurna Jalanan”
dari Mahasiswa untuk Indonesia
(16 Agustus 2010, Depan Pagar Gedung DPR RI, saat pembacaan Nota Keuangan oleh Presiden RI)

“the efficiency contributions of the market mechanism can hardly be doubted ... but these efficiency results do not, on their own, guarantees distributional equity” (Sen 1999, hal 143)

Pertumbuhan ekonomi yang selama ini diagung-agungkan pemerintah menyisakan banyak masalah dibelakangnya, tren kenaikan pertumbuhan selama ini dijadikan alibi dan justifikasi keberhasilan pemerintah dalam menghadapi masalah ekonomi, padahal realitas dilapangan serta data statistik berbicara lain, pertumbuhan ekonomi selama ini hanya menjadi fatamorgana yang memberikan ilusi terhadap oase kesejahteraan ekonomi yang tidak kunjung ada, masyarakat miskin semakin teralineasi karena tidak mendapatkan dampak yang signifikan dari pertumbuhan ekonomi, mereka hanya mendapatkan rimah-rimah kue ekonomi, sedangkan kelas ekonomi menengah keatas mendapatkan porsi terbesarnya.

Dalam terminologi ekonomi hal ini bisa diartikan sebagai ketimpangan antara proses akumulasi dengan proses distribusi (Chenery & Syrquin,1975) baik itu ketimpangan distribusi antar kelompok masyarakat ataupun antar daerah.
Mari biarkan statistik berbicara, di segi Akumulasi, pada tahun 1971 PDB Indonesia hanya Rp 3,8 Trilyun dengan pendapatan per kapita sebesar Rp.32 ribu sedangkan pada tahun 2009 PDB Indonesia sudah mencapai 5600 Trilyun dengan pendapatan per kapita sebesar Rp.24,3 Juta. Capaian tersebut merupakan sumbangsih utama dari pertumbuhan ekonomi yang berlangsung selama hampir 3 dekade, pada 1970-1977 ekonomi kita tumbuh sebesar 6,8%/tahun, dan pada 1999-2009 pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 4,7%/tahun.

Di segi distribusi, rasio gini sebagai indikator ketimpangan sejak 1960an -2007 berada disekitar 0,31-0,36, hal ini tergolong angka yang moderat. Namun bila melihat indikator lain yaitu proporsi pengeluaran kelompok rumah tangga, ternyata kelompok masyarakat dengan 20% pengeluaran tertinggi berkisar antara 40-42% dari keseluruhan rumah tangga di Indonesia, sementara kelompok masyarakat dengan 40% pengeluaran terendah tetap ada di kisaran 20% dari keseluruhan rumah tangga Indonesia. Disamping itu ketimpangan antar daerah juga menjadi masalah, data di tahun 2008 menunjukkan provinsi-provinsi di Jawa menguasai 60% PDB, Sumatra 20%, sedangkan daerah-daerah lain hanya menyumbangkan 20% sisanya, desentralisasi yang selama ini dijadikan ujung tombak pemerataan ternyata belum banyak mengubah proporsi PDB antar daerah di Indonesia (Nazara,2010)

Ketimpangan antar daerah dan kelompok ekonomi adalah masalah struktural di perekonomian Indonesia, ketimpangan ini merupakan sebuah kekhilafan kultural yang sudah terjadi selama 3 dekade lebih, perlu langkah strategis untuk memperbaiki proses distribusi sehingga tercipta pemerataan. Proses distribusi ini bersinggungan erat dengan alokasi anggaran. Oleh karena itu kami menuntut di :

Bidang Pertanian
1.Peningkatan produksi pangan yang masih rendah.
2.Peningkatan Upah Buruh Tani dan Nilai Tukar Petani
3.Peningkatan Subsidi sektor pertanian (pupuk dan benih)
4.Peningkatan anggaran bagi sektor pertanian.
5.Memperluas akses pertanian terhadap permodalan.
6.Adanya Pengaturan yang jelas tentang Kepemilikan Tanah, jangan sampai merugikan masyarakat (petani kecil).

Bidang Pendidikan
1.Anggaran 20% diluar belanja pegawai.

Bidang Kesehatan
1.Perubahan orientasi anggaran dari berparadigma kuratif dan rehabilitative menjadi preventif dan promotif
2.Tingkatkan anggaran kesehatan sesuai dengan amanah UU no 36 tahun 2009
3.Jaminan kesehatan bagi rakyat miskin
4.Berikan perhatian proporsional terhadap daerah dan pusat dalam hal pemerataan
anggaran kesehatan
5.Tingkatkan kualitas SDM dan fasilitas kesehatan secara merata di pusat dan daerah

Bidang Hutang
1.Mengalokasikan hutang untuk pembangunan yang dapat menciptakan daya ungkit ekonomi (hutang produktif)
2.Melakukan seleksi terhadap utang-utang yang memiliki agenda tersembunyi

Bidang Energi
1.Merevisi berbagai kontrak karya yang tidak menguntungkan bagi Negara
2.Mengoptimalkan sumber daya energy terbarukan

Dan BEM UI mengangkat isu APBN untuk dikawal dan diadvokasi, kami menyadari proses penjagaan anggaran ini ini merupakan representasi advokasi kebijakan selama 1 tahun kedepan, karena semua kebijakan bermula dari proses pengalokasian anggaran, dan proses itu bernama APBN
Hidup Mahasiswa..
Hidup Rakyat Indonesia!!

Humas BEM UI:
Ilham Dwi (085697226883)

Wednesday, July 28, 2010

Liputan Media (Okezone.com) Aksi 28 Juli 2010 (Operasi Pasar Jalanan)

BEM UI Gelar Operasi Pasar di Istana Hari Ini!

Marieska Harya Virdhani - Okezone
Rabu, 28 Juli 2010 - 08:00 wib

Ilustrasi: ist.
DEPOK – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) akan berunjuk rasa aksi damai dengan melaksanakan operasi pasar (OP) di depan Istana Negara Rabu (28/7/2010). Aksi ini menuntut pemerintah terkait semakin melambungnya harga kebutuhan pokok. Hal itu menurut mereka semakin membebani masyarakat terutama menjelang bulan puasa.

Menurut Humas BEM UI Ilham Dwi K, isu pangan dan sembako merupakan isu yang sangat sensitif sebab berdampak langsung kepada keberlangsungan hidup rakyat, terutama rakyat miskin. Ilham menambahkan, alasan klasik mengenai naiknya harga pangan selalu di seputar iklim atau masalah kelebihan permintaan, sedangkan bumi dan alam Indonesia sejatinya memiliki potensi bahkan tidak hanya untuk swasembada pangan bahkan juga berdaulat dalam hal pangan.

“Tahun ini kenaikan harga yang terjadi terhitung di luar normal, karena satu bulan sebelum bulan puasa pun harga-harga sudah melonjak naik, harga cabai meroket hingga 100 persen lebih dan disusul oleh beras, ayam, dan derivasi pangan lainya. Ini merupakan salah satu bentuk dampak psikologi pasar yang negatif sehingga masyarakat menaikkan harga secara spekulatif karena harga komoditas lain yang naik,” ujarnya kepada okezone, Selasa (27/07/10).

Ilham menambahkan, pemerintah seharusnya tidak lalai dan mampu mengidentifikasi masalah ini. Isu-isu klasik seperti kekurangan stok di pasar seharusnya sudah diantisipasi melalui operasi pasar. Kekeringan lahan akibat perubahan cuaca, kata Ilham, seharusnya sudah dapat diidentifikasi jauh-jauh hari untuk menjaga supply bahan-bahan pangan.

“Tengkulak-tengkulak yang bermain di sektor distribusi juga bukan hal yang baru, mereka sudah ada sejak lama dan tidak pernah ditindak secara tegas,” tegasnya.

Karena itu, lanjut Ilham, BEM UI berinisiatif untuk mengadakan operasi pasar di depan Istana, sebagai bentuk kritik sosial terhadap kelambanan pemerintah dalam mengantisipasi naiknya harga pangan. BEM UI, kata Ilham, mengajukan tiga tuntutan yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

“Pemerintah harus mampu atasi kenaikan harga, makelar pangan harus diberantas, dan harus ada pemberdayaan subsidi pupuk bagi petani kecil,” tandasnya.(rhs)

http://kampus.okezone.com/read/2010/07/27/373/357143/bem-ui-gelar-operasi-pasar-di-istana-hari-ini 

Liputan Media (Republika) Aksi 28 Juli 2010 (Operasi Pasar Jalanan)

Pemerintah Tak Serius Tangani Makelar Pangan
Rabu, 28 Juli 2010, 15:59:15 WIB
Laporan: Ari Purwanto

DEMONSTRASI
Jakarta, RMOL. Pemerintah harus bertanggung jawab atas melambungnya harga pangan yang terjadi belakangan ini.

Hal tersebut diteriakkan oleh Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) pada demontrasi yang digelar di depan Istana Negara, Rabu (28/7).

"Isu pangan dan sembako merupakan isu yang sangat sensitif. Sensitifnya isu ini dikarenakan berdampak langsung kepada keberlangsungan hidup rakyat, terutama rakyat miskin," ujar Ketua BEM UI, Imaddudin Abdullah, Rabu (28/7).

Bila kita telisik lagi, masih menurut Imaddudin, alasan klasik mengenai naiknya harga pangan selalu dikaitkan dengan masalah iklim atau masalah kelebihan permintaan, namun pemerintah selalu lamban untuk mengatasinya.

"Pemerintah harus tegas dan cepat dalam menjamin kebutuhan paling dasar ini, karena kita tentunya tidak menghendaki penderitaan bagi rakyat kecil," lanjut Iman.

Selain tuntutan itu, BEM UI juga meminta pemerintah untuk memberantas makelar pangan yang menyengsarakan petani kecil Indonesia serta pemberdayaan subsidi pupuk yang tepat sasaran untuk petani kecil.[arp]

http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/07/28/99597/Pemerintah-Tak-Serius-Tangani-Makelar-Pangan

release BEM UI MENUNTUT PENURUNAN HARGA SEMBAKO

SIARAN PERS 28 JULI 2010

BEM UI MENUNTUT PENURUNAN HARGA SEMBAKO


Isu pangan dan sembako merupakan isu yang sangat sensitif. Sensitifnya isu ini dikarenakan berdampak langsung kepada keberlangsungan hidup rakyat, terutama rakyat miskin. Bila kita telisik lagi, alasan klasik mengenai naiknya harga pangan selalu diseputar iklim atau masalah kelebihan permintaan, sedangkan bumi dan alam Indonesia sejatinya memiliki potensi bahkan tidak hanya untuk swasembada pangan bahkan juga berdaulat dalam hal pangan.

Kenaikan harga bahan pangan ini sudah menjadi suatu rutinitas setiap tahunnya, namun untuk tahun ini kenaikan harga yang terjadi terhitung diluar normal, karena satu bulan sebelum bulan puasa pun harga-harga sudah melonjak naik, sebut saja harga cabe yang meroket hingga 100% lebih dan disusul oleh beras, ayam, dan derivasi pangan lainya, ini merupakan salah satu bentuk dampak psikologi pasar yang negatif sehingga masyarakat menaikkan harga secara spekulatif karena harga komoditas lain yang naik.

Kondisi seperti ini pada akhirnya justru mengorbankan rakyat karena tiba-tiba harga naik dengan sangat cepat dan mencekik rakyat. Pemerintah seharusnya tidak lalai dan mampu mengidentifikasi masalah ini, isu-isu klasik seperti kekurangan stok di pasar seharusnya sudah diantisipasi melalui operasi pasar, kekeringan lahan akibat perubahan cuaca seharusnya sudah dapat di identifikasi jauh-jauh hari untuk menjaga supply bahan-bahan pangan, tengkulak-tengkulak yang bermain di sektor distribusi juga bukan hal yang baru, mereka sudah ada sejak lama dan tidak pernah ditindak secara tegas.

Untuk itulah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), berinisiatif untuk mengadakan operasi pasar di depan Istana, sebagai bentuk kritik sosial terhadap kelambanan pemerintah dalam mengantisipasi naiknya harga pangan. Karena menurut kami, jika untuk hal yang paling dasar saja seperti masalah perut rakyat, Pemerintah sudah lalai, jangan harap akan ada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tegaknya supremasi hukum, pendidikan yang berkualitas, dan terwujudnya mimpi-mimpi bernegara lainya. Oleh karena itu kami, BEM UI menuntut:

1.Pemerintah Republik Indonesia untuk bertindak cepat mengatasi kenaikan bahan pokok.
2.Pemberantasan makelar pangan yang menyengsarakan petani kecil Indonesia.
3.Pemberdayaan subsidi pupuk yang tepat sasaran untuk petani kecil.

Pemerintah harus tegas dan cepat dalam menjamin kebutuhan paling dasar ini, karena kita tentunya tidak menghendaki penderitaan bagi rakyat kecil. Tuntutan ini berasal dari kecintaan yang mendalam terhadap negeri ini.

Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat Tertindas Indonesia!!!


Humas BEM UI:
Ilham Dwi (085697226883)

Tuesday, June 29, 2010

Liputan Media (Okezone.com) pembuatan jurnal UI untuk Bangsa

News Kampus


Jurnal Ilmiah UI untuk Bangsa

Selasa, 29 Juni 2010 - 12:35 wib
text TEXT SIZE :  
Share
Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Ilustrasi: ist.
JAKARTA - Menyikapi fenomena globalisasi, Departemen Pendidikan dan Keilmuan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) 2010 mengundang seluruh mahasiswa UI untuk berpartisipasi dalam penyusunan jurnal ilmiah mahasiswa bertajuk UI untuk Bangsa volume 1. Para mahasiswa UI bisa menyumbangkan gagasan dan solusi menghadapi tantangan global sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.

Seperti dikutip dari situs uiuntukbangsa.co.cc di Jakarta, Selasa (29/6/2010), jurnal ini akan memuat 24 tulisan terbaik yang terbagi dalam dua seri, yaitu Seri Sosial Humaniora serta Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi. Masing-masing seri terdiri dari 12 tulisan. Rencananya, jurnal UI untuk Bangsa volume 1 akan diluncurkan pada 25 November 2010 dan dicetak sebanyak 500 eksemplar untuk didistribusikan secara gratis ke 52 perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia dan lembaga-lembaga kemahasiswaan internal Universitas Indonesia.

Volume pertama UI untuk Bangsa mengangkat tema Pemberdayaan Kompetensi Intelektual Muda untuk Menghadapi Tantangan Global. Para penyumbang tulisan bisa individu atau kelompok beranggotakan 2-3 orang dan masih aktif sebagai mahasiswa UI program S1 maupun diploma. Tulisan yang dikirimkan berupa hasil penelitian lapangan, laboratorium, atau kepustakaan dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Tulisan ditunggu redaksi UI untuk Bangsa hingga 31 Agustus 2010.

Informasi selengkapnya bisa dilihat di uiuntukbangsa.co.cc. (rhs)

Wednesday, May 12, 2010

Liputan Media (primaironline) Aksi 12 Mei 2010 (BEM UI Bakar Kembali Semangat Reformasi)

12 Mei 2010 | 14:37 | Politik
Ukuran Huruf Decrease Font Size Increase Font Size
Ilma Hairinasari
Demo BEM UI (Ilma/Primair)
Jakarta - Puluhan mahasiswa yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi unjuk rasa peringati 12 tahun reformasi dengan aksi tidur dijalan dan tabur bunga.

Menurut Ketua BEM UI, Imaduddin agenda reformasi yang berjalan selama lebih satu dasawarsa dinilai masih belum menyentuh persoalan-persoalan substansial yang menyentuh langsung kepada rakyat.

Sehingga, ia mengatakan untuk menekankan tiga aspek yang harus segera diperhatikan secara seksama, pasalnya begitu penting untuk kebutuhan rakyat.

"Tiga aspek tersebut yang menjadi hal bagi kami untuk segera dilaksanakan, " ujar Imaduddin saat ditemui di sela-sela aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu(12/5).

Pertama, BEM UI meminta pemerintah memperjelas status payung hukum seluruh perguruan tinggi, pemerataan pendidikan bagi daerah tertinggal, peningkatan anggaran pendidikan yang berorientasi pada perbaikan kualitas bagi peserta didik dan meminta pelaksanaan ujian nasional sebagai pemetaan pemerataan pendidikan bukan standar kelulusan.

Kedua, adanya transparansi penyelesaian kasus Bank Century dan penguatan kembali fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).

Dan terakhir perlu penguatan ekonomi kecil, Usaha Kecil dan Menengah serta penguatan industri lokal.

(feb)

http://www.primaironline.com/berita/politik/peringati-12-tahun-reformasi-bem-ui-minta-penyelesaian-century

Liputan Media (Tempo Interaktif) Aksi 12 Mei 2010 (BEM UI Bakar Kembali Semangat Reformasi)

Mahasiswa UI Tuntut Reformasi dalam Tiga Masalah Penting

TEMPO Interaktif, Jakarta -Puluhan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi gerbang Gedung MPR, Jakarta sore ini. Mereka datang sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Menurut Ketua BEM UI Immaduddin, aksi ini dilakukan untuk mengingatkan kembali bahwa reformasi '98 bukan hanya menuntut perubahan di bidang politik dan tata pemerintahan melainkan juga bidang sosial, ekonomi, dan budaya. "Kami ingin membakar lagi semangat reformasi. Selama 12 tahun reformasi tidak menyentuh masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan," kata dia kepada Tempo, Rabu (12/5).

Dari segi pendidikan, dia menilai belum ada payung hukum bagi perguruan tinggi negeri semenjak dihapuskannya Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan. Hal ini, lanjut dia, membuat status pendidikan tinggi di Indonesia menjadi tidak jelas. "Karena itu kami meminta pemerintah segera membuatkan payung hukum bagi pendidikan tinggi," kata dia.

Beberapa hal lain terkait pendidikan yang juga menjadi perhatian BEM UI adalah Ujian Nasional yang sebaiknya menjadi pemetaan, pemerataan pendidikan bagi daerah tertinggal, dan peningkatan anggaran pendidikan yang berorientasi pada perbaikan kualitas peserta didik.

Imaduddin melanjutkan, dari segi ekonomi saat ini pemerintah belum melakukan penguatan terhadap industri dalam negeri. Hal ini diperlukan karena Indonesia telah tergabung ke dalam perdagangan bebas ASEAN-Cina. "Cina saja telah menguatkan perekonomiannya sebelum masuk CAFTA. Indonesia seharusnya juga begitu," kata dia.

Dari segi hukum, dia meminta agar kasus Bank Century diselesaikan secara transparan mengikuti mekanisme hukum yang berlaku. Dia juga meminta pemerintah menguatkan lembaga penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian. "Pemerintah harus menyelesaikan Century, jangan dibiarkan pengusutan di DPR yang memakan anggaran itu tidak selesai."

Menurut dia, BEM UI akan membubarkan diri usai aksi di Gedung DPR. Sebelumnya mereka telah melakukan aksi serupa di depan Istana Negara. "Kami memilih Istana dan Gedung MPR sebagai dua lembaga yang mewakili eksekutif dan legislatif. Setelah ini kita akan membubarkan diri," kata dia.

BEM UI, kata Immaduddin akan menggelar aksi yang lebih besar pada 16 Agustus nanti, saat Pemerintah memberikan laporan tahunannya. Aksi ini rencananya akan diikuti oleh ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia.

ANTON WILLIAM

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/05/12/brk,20100512-247514,id.html

Liputan Media (Tempo) Aksi 12 Mei 2010 (BEM UI Bakar Kembali Semangat Reformasi)

Peringati 12 Tahun Reformasi, BEM UI Demo di Gedung DPR

TEMPO Interaktif, Bogor -Memperingati 12 tahun reformasi, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI)  bersiap menggelar demonstrasi di Gedung MPR/DPR dan Istana Negara hari ini.
Ketua BEM UI Imaduddin menjelaskan ada tiga poin yang akan diusung dalam aksi ini. "Kami membawa tuntutan di tiga bidang, pendidikan, ekonomi, dan hukum," kata Imaduddin kepada Tempo di Kompleks Universitas Indonesia, Depok, hari ini.

Di bidang pendidikan, mahasiswa menutut kejelasan status hukum badan perguruan tinggi negeri, ujian nasinal jangan lagi menjadi stadar kelulusan, dan pemerataan sekolah di daerah-daerah tertinggal.
Pada bidang ekonomi, mahasiswa ingin pemerintah melindungi Usaha Kecil Menengah (UKM), penguatan industri dalam negeri, dan pemerataan tingkat ekonomi. Sedangkan di bidang hukum, mahasiswa menuntut penyelesaian kasus century, penegakan supremasi hukum, dan pemberantasan mafia hukum.

Rombongan BEM berangkat dari bundaran Psikologi UI menuju Jakarta dengan menggunakan bis. "Jumlah massa seratus orang," kata Imaduddin. Ia mengatakan aksi ini murni inisiatif BEM UI dan bukan aksi gabungan dengan BEM universitas lain.

TIA HAPSARI

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/05/12/brk,20100512-247382,id.html

Liputan Media (Okezone.com1) Aksi 12 Mei 2010 (BEM UI Bakar Kembali Semangat Reformasi)

BEM UI Bakar Ulang Semangat Reformasi

Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Rabu, 12 Mei 2010 - 18:30 wib

Ilustrasi: ist.
JAKARTA - Masih ingat semangat reformasi yang berkobar 11 tahun silam? Tepatnya pada 1998, pekikan bayi reformasi itu lahir mengawali tergulingnya rezim Soeharto pada Mei. Namun kini semangat reformasi mulai pudar.
 
Berkaitan mengingat kembali pentingnya reformasi, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengadakan aksi unjuk rasa bertajuk Membakar Kembali Semangat Reformasi. Peringatan tersebut dilakukan dalam bentuk aksi unjuk rasa yang dilakukan di Istana Negara dan Gedung DPR, Rabu (12/5/2010)/
 
Peringatan ini mengusung 10 tuntutan reformasi yang terbagi dalam tiga bidang permasalahan. Dalam bidang pendidikan BEM UI menuntut kejelasan status dan payung hukum bagi Perguruan Tinggi Negeri; menjadikan UN sebagai pemetaan pendidikan, bukan standar kelulusan; pemerataan pendidikan bagi daerah tertinggal; serta peningkatan anggaran pendidikan yang beorientasi pada perbaikan kualitas peserta didik.

Tuntutan dalam bidang ekonomi adalah
, perlu adanya penguatan industri dalam negeri, pengentasan kemiskinan dan pemerataan distribusi pendapatan, serta perlindungan terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM).

Sementara dalam bidang hukum, BEM UI menuntut penuntasan kasus hukum Century secara transparan; pemberantasan mafia hukum; serta penguatan lembaga penegak hukum KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian.


Lewat aksi ini, BEM UI menyeru dan mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus mengawal perjalanan reformasi.

(rhs)

http://kampus.okezone.com/read/2010/05/12/373/332108/bem-ui-bakar-ulang-semangat-reformasi 

Liputan Media (Okezone.com) Aksi 12 Mei 2010 (BEM UI Bakar Kembali Semangat Reformasi)

Nasional


BEM UI Bakar Kembali Semangat Reformasi

Rabu, 12 Mei 2010 - 17:10 wib
text TEXT SIZE :  
Share
Ulan Pebriyanah - Okezone
JAKARTA - Selain mahiswa Trisaksi yang menggelar ujuk rasa terkait peringatan insiden berdarah 12 Mei, BEM UI menggelar aksi yang sama. Tuntutannya pun tak jauh beda yakni meminta penuntasan kasus penembakan empat mahasiswa Trisaksi.

"BEM UI menuntut tuntaskan kasus Mei 1998. Diharapkan hukum di Indonesia tidak berlarut-larut," kata Ketua BEM UI Imaduddin Abdullah di sela-sela aksi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (12/5/2010).

Dia menegaskan atas nama seluruh mahasiswa UI berkomitmen untuk terus mengawal proses hukum yang terjadi pada 12 Mei 1998 dan menewaskan empat mahasiwa.

"Dapat kita katakan reformasi belum menyentuh persoalan substansi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dulu gencar digembar-gemborkan. Baik itu dari ranah hukum politik, ekonomi, atau pendidikan yang masih carut-marut," paparnya.

Yang tak kalah menyedihkan lagi, kata Imaduddin, proses reformasi masih setengah hati diimplementasikan dalam praktik yang sarat dengan pembusukan. "Proses reformasi hanya setengah hati dan hanya bermain dalam tataran retorika," ungkapnya.

BEM UI juga mengajak segenap lapisan masyarakat Indonesia untuk terus mengawal perjalanan reformasi ini. "Karena ini merupakan pertaruhan besar masa depan bangsa," pungkasnya.(ram)

http://news.okezone.com/read/2010/05/12/337/332068/337/bem-ui-bakar-kembali-semangat-reformasi

release BEM UI Membakar Kembali Semangat Reformasi

Siaran pers

BEM UI Membakar Kembali Semangat Reformasi

Sudah lebih satu dasawarsa reformasi di negeri ini bergulir. Namun, dapat kita katakan bahwa ayunan bandul reformasi belum juga menyentuh persoalan-persoalan substansial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dulu gencar digembar-gemborkan. Baik itu ranah hukum, politik, ekonomi, atau pendidikan masih carut-marut dan sarat akan keburukan. Yang lebih menyedihkan, proses reformasi hanya berlangsung setengah hati, hanya sekadar bermain-main dalam tataran retorika. Kaum elite kita suka gembar-gembor pentingnya reformasi dari atas mimbar, tetapi ketika kaki menyentuh bumi, petuah-petuah reformasi itu menguap entah ke mana. Yang tak kalah menyedihkan, proses reformasi itu setengahnya lagi diimplementasikan dalam praktik yang sarat dengan pembusukan. Untuk itulah kami, BEM Universitas Indonesia atas nama seluruh mahasiswa UI berkomitmen untuk terus mengawal proses ini. Berikut 10 poin tuntutan yang terbagi pada 3 ruang permasalahan besar yang dihadapi Indonesia.

PENDIDIKAN
1. Kejelasan status dan payung hukum bagi Perguruan Tinggi Negeri
2. UN dijadikan sebagai pemetaan, BUKAN sebagai standar kelulusan
3. Pemerataan pendidikan bagi daerah tertinggal
4. Peningkatan anggaran pendidikan yang berorientasi pada perbaikan kualitas peserta didik

EKONOMI
1. Penguatan industri dalam negeri
2. Perlindungan terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM)
3. Pengentasan kemiskinan dan pemerataan distribusi pendapatan.

HUKUM
1. Penuntasan kasus Century secara hukum dan transparan
2. Penguatan lembaga penegak hukum KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian
3. Pemberantasan mafia hukum

Maka dari itu secara umum, BEM UI menyeru dan mengajak segenap lapisan masyarakat Indonesia untuk terus mengawal perjalanan reformasi ini, karena ini merupakan pertaruhan besar akan masa depan Indonesia. Demikian Siaran Pers ini kami sampaikan, terima kasih.
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYAT INDONESIA!

Depok, 12 Mei 2010
Humas Bem UI
Ilham Dwi Khayriyyanto

Cp :
Ilham Dwi K (08569722683) / bemui2010@yahoo.com

Wednesday, April 28, 2010

Liputan Media (Tempo Interaktif) Aksi 28 April 2010 (Mimpi Pendidikan Indonesia)

Tuntut Kejelasan Status Hukum Kampus, BEM UI Gelar Aksi di Kemendiknas

TEMPO Interaktif, Depok: Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) siang ini menggelar unjuk rasa di Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas). Mahasiswa menuntut kejelasan tentang status hukum universitas pascapencabutan Undang-undang nomor  9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP).
Ketua BEM UI Imaduddin menjelaskan setelah  BHP dicabut  Mahkamah Konstitusi (MK), status hukum universitas, khususnya UI menjadi tidak jelas. "Kondisi universitas jadi vakum," katanya di kampus UI Depok, sat hendak bertolak ke Kantor Kementrian Pendidikan Nasional.
Memang pemerintah berencana  membuat Peraturan pengganti undang-undang yang saat ini masih digodok. Imaduddin berharap peraturan itu  tidak akan menjadi BHP jilid 2. Oleh karena itu, dalam aksi ini mahasiswa  akan menyampaikan tiga poin rekomendasi yang nantinya bisa menjadi acuan dalam menyusun Peraturan pengganti undang-undang.
Tiga poin, yaitu negara sebagai penanggung jawab utama atas pembiayaan pendidikan indonesia, pengelolaan lembaga pendidikan yang menganut prinsip tata kelola yang baik dan melibatkan setiap pemangku kepentingan, serta otonomi dalam bidang akademik dan keilmuan berdasarkan tri dharma perguruan tinggi.

Puluhan mahasiswa UI berangkat ke Kemendiknas dengan menggunakan satu bis. Mereka berangkat dari bunderan psikologi UI sekitar pukul 10:00 wib.

TIA HAPSARI

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/04/28/brk,20100428-243789,id.html

Liputan Media (Republika) Aksi 28 April 2010 (Mimpi Pendidikan Indonesia)

Smaller  Reset  Larger
JAKARTA-–Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) kembali menggelar unjuk rasa di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas). Dalam unjuk rasa kali ini, para mahasiswa UI menuntut kejelasan tentang status hukum universitas pasca pencabutan Undang-undang nomor 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP).

Menurut Ketua BEM UI, Imaduddin pencabutan UU BHP oleh Mahkamah Konstitusi (MK), berimbas pada ketidakjelasan status hukum universitas. “Pasca BHP dicabut, otomatis akan terjadi vakum pada kondisi universitas, tidak hanya di UI saja. Ini tentu saja mempengaruhi kejelasan status hukum universitas,” ujarnya.

Selain menuntut kejelasan status hukum universitas, pada unjuk rasa kali ini, Imadudin menambahkan, BEM UI mewakili mahasiswa juga menuyampaikan beberapa rekomendasi yang bisa dijadikan acuan dalam menyusun peraturan pengganti Undang-Undang. “Rekomendasi ini terkait rencana pemerintah untuk membuat Peraturan pengganti undang-undang yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Tujuanya kita tidak mau nantinya, pengganti UU ini sama saja dengan UU BHP sebelumnya, atau bisa dibilang UU BHP jilid dua,” tegas Imadudin.

Tiga poin rekomendasi yang ditawarkan para mahasiswa yakni, poin pertama, negara sebagai penanggung jawab utama atas pembiayaan pendidikan indonesia. Poin kedua, pengelolaan lembaga pendidikan yang menganut prinsip tata kelola yang baik dan melibatkan setiap pemangku kepentingan, dan terakhir, otonomi dalam bidang akademik dan keilmuan berdasarkan tri dharma perguruan tinggi. “Ketiga rekomendasi ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam menyusun Peraturan pengganti undang-undang BHP,” ujar Imadudin.

Unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIB tersebut berlangsung tertib. Sebanyak kurang lebih 50 mahasiswa UI turut serta dalam unjuk rasa yang berlangsung selama satu jam lebih di depan pintu masuk Mendiknas, mereka berangkat menggunakan satu bis dari kampus UI Depok sekitar pukul 11.00 WIB.
Red: Krisman Purwoko
Rep: c16

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/04/28/113422-bem-ui-ajukan-rekomendasi-pembentukan-uu-pengganti-bhp

Liputan Media (SinarHarapan) Aksi 28 April 2010 (Mimpi Pendidikan Indonesia)

Rabu 28. of April 2010 11:18

BEM UI UNJUK RASA KE KEMDIKNAS



Depok,  Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia berunjuk rasa ke Kementerian Pendidikan Nasional, menuntut Pemerintah untuk bertanggung jawab atas pembiayaan pendidikan.

"Kami menginginkan pendidikan diwujudkan sebagai hak dasar setiap warga negara," kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Imaduddin Abdullah, sesaat sebelum meninggalkan kampus UI Depok menuju Kemdiknas di Jakarta, Rabu siang.

Para mahasiswa yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut menggunakan jaket almamater berwarna kuning. Mereka berangkat dengan menggunakan miniarta yang telah disewa pukul 10.30 WIB.

Imaduddin mengatakan BEM UI membawa tiga tuntutan yaitu menuntut negara bertanggung jawab atas pembiayaan pendidikan Indonesia, pengelolaan lembaga pendidikan yang menganut prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan melibatkan setiap pemangku kepentingan.

Mahasiswa juga menuntut adanya otonomi dalam bidang akademik dan keilmuan berdasarkan tri dharma perguruan tinggi dengan melibatkan setiap pemangku kepentingan.

Mengenai solusi untuk mengganti BHP yang telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi, Imaduddin mengatakan tidak masalah dengan adanya usulan UU otonomi kampus atau dikeluarkannya Perppu pengganti UU BHP.

"Tidak masalah dengan nama undang-undang apapun, tapi yang penting adalah memperhatikan tiga tuntutan yang telah kami ajukan," katanya.

Ini semua, kata dia, untuk kepentingan masyarakat agar mendapatkan pendidikan yang layak. "Jadi pendidikan bukan hanya untuk kalangan tertentu saja," ujarnya.

Ia menilai dibatalkannya UU BHP merupakan momentum introspeksi paradigma bagi penuysunan kebijakan pendidikan, saatnya kebijakan tersebut disesuaikan dengan cita-cita negara yang dimuat dalam UUD 1945. (ant)

http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/browse/6/read/bem-ui-unjuk-rasa-ke-kemdiknas/

Wednesday, March 31, 2010

Liputan Media (Republika) Aksi 31 Maret 2010 (Tolak BHP terhadap UU BHP)

MK Batalkan UU Badan Hukum Pendidikan

Rabu, 31 Maret 2010, 13:53 WIB
Smaller  Reset  Larger
Edwin/Republika
MK Batalkan UU Badan Hukum Pendidikan
Sidang uji materi di Mahkamah Konstitusi
JAKARTA--Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya membatalkan berlakunya UU Nomor 9/2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP). UU BHP ini dipandang Majelis Hakim MK bertentangan dengan UUD 1945.

''Menyatakan UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan bertentangan dengan UUD 1945,'' kata Ketua Majelis Hakim Konstitusi, Mahfud MD, dalam sidang putusan yang digelar di Gedung MK, Jakarta, Rabu (31/3).

Dengan keputusan ini, UU BHP kini dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Mengomentari keputusan itu, mahasiswa yang menghadiri persidangan merasa lega. ''Ini puncak perjuangan dari sejak tahun 2004,'' ujar Ketua BEM UI, Imadudin Abdullah, seusai sidang uji materi.

Menurut Imadudin, mahasiswa selalu berjuang untuk mewujudkan pendidikan murah di Indonesia. Namun, dengan hadirnya UU BHP justru menempatkan pendidikan seolah-olah menjadi komoditi yang dapat diperjualbelikan. Selain itu, dia menilai selama ini pemerintah juga belum memenuhi kewajibannya menyediakan pendidikan murah bagi warganya. ''Ini bukan akhir perjuangan," katanya.
Red: Budi Raharjo
Rep: Rosyid Nurul Hakim

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/03/31/108963-mk-batalkan-uu-badan-hukum-pendidikan

Liputan Media (Okezone.com) Aksi 31 Maret 2010 (Tolak BHP terhadap UU BHP)

Rabu, 31 Maret 2010
Sejumlah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) menyaksikan sidang putusan tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (31/3/2010). Hakim Konstitusi membatalkan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan UU nomor 9 tahun 2009 tentang BHP berdasarkan prinsip setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. (Heru Haryono/okezone)

http://news.okezone.com/view/2010/03/31/1/4889/bhp-dibatalkan

Liputan Media (PedomanNews.com) Aksi 31 Maret 2010 (Tolak BHP terhadap UU BHP)

MK Batalkan UU Badan Hukum Pendidikan
Rabu 31 Maret 2010 14:59 WIB

Sidang uji materi di Mahkamah Konstitusi

JAKARTA --Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya membatalkan berlakunya UU Nomor 9/2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP). UU BHP ini dipandang Majelis Hakim MK bertentangan dengan UUD 1945.

''Menyatakan UU Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan bertentangan dengan UUD 1945,'' kata Ketua Majelis Hakim Konstitusi, Mahfud MD, dalam sidang putusan yang digelar di Gedung MK, Jakarta, Rabu (31/3).

Dengan keputusan ini, UU BHP kini dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Mengomentari keputusan itu, mahasiswa yang menghadiri persidangan merasa lega. ''Ini puncak perjuangan dari sejak tahun 2004,'' ujar Ketua BEM UI, Imadudin Abdullah, seusai sidang uji materi.

Menurut Imadudin, mahasiswa selalu berjuang untuk mewujudkan pendidikan murah di Indonesia. Namun, dengan hadirnya UU BHP justru menempatkan pendidikan seolah-olah menjadi komoditi yang dapat diperjualbelikan. Selain itu, dia menilai selama ini pemerintah juga belum memenuhi kewajibannya menyediakan pendidikan murah bagi warganya. ''Ini bukan akhir perjuangan," katanya.

Sumber: republika.co.id

http://www.pedomannews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=870%3Amk-batalkan-uu-badan-hukum-pendidikan&catid=27%3Aberita-terkini&Itemid=117

release Tolak BHP terhadap UU BHP

Siaran Pers (31 Maret 2010)

KAPITALISME TERSELUBUNG DALAM UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN

Sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI)
Tolak BHP terhadap UU BHP

Hakikat pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan membuat orang jadi beradab. Pendidikan bukan hanya sekedar sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih jauh dari itu, pendidikan merupakan sarana pembudayaan, penyaluran nilai serta sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Namun apa yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia? Konstitusi telah menjamin bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap warga Negara. Konsekuensinya adalah tercipta suatu hubungan hukum yang menetapkan bahwa warga negara sebagai pihak yang berhak atas pendidikan dan pemerintah sebagai pihak yang berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan bagi setiap warga negaranya. Dalam tataran normatif, hak atas pendidikan telah terjamin oleh negara dengan baik.. Namun pada kenyataannya, sulit untuk mengatakan bahwa negara telah memenuhi kewajibannya tersebut. Persoalan-persoalan mendasar seperti akses terhadap pendidikan, tingginya angka putus sekolah dan minimnya sarana sekolah masih menjadi momok bagi dunia pendidikan kita.
Keadaan tersebut semakin diperparah dengan diundangkannya UU No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) yang menempatkan pendidikan seolah-olah menjadi komoditi yang dapat diperjualbelikan. UU tersebut sejatinya bertolak pada suatu pemikiran untuk memberikan otonomi yang seluas-luasnya kepada institusi pendidikan. Disadari atau tidak, ini adalah upaya sistemik yang dikonstruksi melalui mekanisme hukum, untuk menegasikan kewajiban pemerintah dalam menjamin ketersediaan pendidikan bagi segenap warga negara. Maka, kesimpulannya, hal ini secara terang benderang merupakan pelanggaran terhadap nilai luhur yang terkandung dalam pasal 31 UUD 1945.
Maka menyikapi hal tersebut, kami Aliansi dari Badan Eksekutif Mahasiswa UI

“ MENOLAK UNDANG-UNDANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN, DAN MENUNTUT MAHKAMAH KONSTITUSI MENGABULKAN JUDICIAL REVIEW TERKAIT PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN “

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia
Humas Bem UI
Ilham Dwi Khayriyyanto

Cp :
Ilham Dwi K (085697226883) / bemui2010@yahoo.com

Thursday, January 28, 2010

Liputan Media (tempo Interaktif) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Ratusan Mahasiswa UI dan ITB Berangkat Ke Bundaran HI

Kamis, 28 Januari 2010 | 11:18 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta -Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) dan Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM-ITB) bersiap berangkat ke Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Di sana, para mahasiwa tersebut akan melakukan aksi berkaitan dengan 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum berangkat, para mahasiswa tersebut melakukan orasi dan meneriakkan tiga tuntutan yang diusung.

Tiga tuntutan tersebut, antara lain menuntut penyelesaian kasus hukum Bank Century, menuntut presiden menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan, dan menuntut adanya renegoisasi pemberlakuan perdagangan bebas ASEAN-Cina.

Salah seorang demonstran menegaskan bahwa aksi ini dilakukan untuk menuntut presiden memenuhi tiga tuntutan dan bukan penurunan. "Kita hanya minta presiden penuhi tuntutan, bukannya akan menurunkan presiden," ujar demonstran, Kamis (28/01).

Sementara itu Ketua BEM-UI, Imaduddin Abdullah mengatakan untuk membawa para rombongan mahasiswa, pihaknya sengaja empat sampai lima bus. "Kita gunakan bus untuk angkut teman-teman dari UI dan ITB," ujarnya kepada Tempo. Keberangkatan mereka juga tanpa pengawalan kepolisian. Para rombongan berangkat sekitar pukul 11:20 WIB.

Kepala Pos Polisi UI, Ipda Samiyono mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menawarkan pengawalan. "Kita sudah tawarkan tapi mereka bilang tidak usah," katanya.

Ia juga membantah berita adanya pelarangan rombongan bus yang membawa mahasiswa ini menuju Jakarta. "Tak ada larangan itu. Kita di lingkungan kampus justru untuk mengatur lalu lintas yang agak macet karena ada persiapan aksi," ujarnya.

TIA HAPSARI

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/01/28/brk,20100128-221942,id.html

Liputan Media (Sinar harapan)) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Kamis 28. of Januari 2010 11:36

BEM UI DAN ITB SIAP BERUNJUK RASA



Depok,  BEM UI dan Keluarga Mahasiswa ITB akan bergabung dalam aksi unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat dengan berkumpul di depan Fakultas Psikologi, Kamis.

Ratusan mahasiswa UI dan ITB telah berkumpul, dan tengah bersiap-siap berangkat menuju Jakarta, dengan menggunakan empat miniarta dan sebuah mobil dengan perlengkapan sound system.

Sebelum berangkat mereka melakukan renungan selama lima detik, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Imaduddin Abdullah mengatakan dalam aksi unjuk rasa tersebut mereka tidak akan berunjuk rasa ke Istana presiden.

"Untuk aksi unjuk rasa besok tidak akan ke istana, tapi hanya di bunderan Hotel Indonesia," kata.

Menurut dia, aksi unjuk rasa tersebut tidak ke gedung MPR/DPR. "Kalau demo ke Istana mungkin riskan, jadi kita tidak ke istana," ujarnya.

Dikatakannya dalam aksi seratus hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan jatuh pada 28 Januari akan mengerahkan 200 sampai 300 massa ke Jakarta.

"Kita akan berangkat dari kampus UI, sekitar pukul 10.00 WIB,"" paparnya.

Dalam aksi tersebut nantinya kita mengajukan tiga tuntutan yang akan dibacakan dalam aksi tersebut.

Tuntutan pertama pemerintah segera menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-sejelasnya dan seterang-terangnya.

Kedua, tuntutan kedua meminta presiden SBY untuk menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin, melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan MA terkait Ujian Nasional.

Sedangkan tuntutan ketiga meminta presiden SBY melakukan renegosiasi terhadap pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN-China. (ant)

http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/browse/84/read/bem-ui-dan-itb-siap-berunjuk-rasa/

Liputan Media (Okezone.com) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

6 Bus Mahasiswa UI & ITB Meluncur ke Jakarta

Kamis, 28 Januari 2010 - 11:05 wib
Marieska Harya Virdhani - Okezone

(Foto: Ist)
DEPOK - Sedikitnya enam bus kopaja yang mengangkut mahasiswa Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah berjalan menuju Bundaran Hotel Indonesia.

Mereka akan bergabung dengan elemen demonstran lain untuk menyampaikan aspirasinya terkait capaian 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono.

“Kami hanya akan menyampaikan tuntutan. Kita kasih warning, kalau tuntutan itu tak dipenuhi baru kita akan usung tuntutan SBY-Boediono turun,” ujar Ketua BEM UI Imaduddin kepada okezone di Depok, Kamis (28/1/2010).

Sebelum berangkat menuju lokasi aksi, massa terlebih dahulu berkumpul di depan Fakultas Psikologi UI Depok untuk melakukan konsolidasi. Massa dari UI dan ITB masing-masing mengenakan jaket almamater masing-masing.

Setelah melakukan pemanasan aksi di kampus UI, massa selanjutnya meluncur ke Jakarta sekira pukul 10.45 WIB. Sambil mengibarkan bendera BEM, massa meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di sepanjang perjalanan.(ful)

http://news.okezone.com/read/2010/01/28/338/298495/6-bus-mahasiswa-ui-itb-meluncur-ke-jakarta

Liputan Media (RRI) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Bem UI dan Bem ITB "Meramaikan Asi Unjuk Rasa di Jakarta"
Thursday, 28 January 2010 12:02
BEM UI dan KM ITB siap meramaikan aksi unjuk rasa di bunderan Hotel Indonesia, dengan berkumpul di depan Fakultas Psikologi, Kamis.
Ratusan mahasiswa UI dan ITB telah berkumpul, dan siap berangkat menuju Jakarta, dengan menggunakan empat bus miniarta dan sebuah mobil dengan perlengkapan pengeras suara.
Sebelum berangkat mereka melakukan renungan selama lima detik, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Imaduddin Abdullah mengatakan dalam aksi unjuk rasa tidak akan berunjuk rasa ke Istana presiden.
Dikatakannya dalam aksi seratus hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan jatuh pada 28 Januari akan mengerahkan 200 sampai 300 massa ke Jakarta.


Tuntutan pertama pemerintah segera menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-sejelasnya dan seterang-terangnya.
Kedua, tuntutan kedua meminta presiden SBY untuk menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin, melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan MA terkait Ujian Nasional.
Sedangkan tuntutan ketiga meminta presiden SBY melakukan renegosiasi terhadap pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN-China.rri.co.id/ABU

Liputan Media (Metro TV) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Ketua BEM UI: KIB 2 tidak Memenuhi Kriteria Sukses

Polkam / Rabu, 27 Januari 2010 21:26 WIB

Metrotvnews.com, Depok: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Front Aksi Mahasiswa (FAM) Universitas Indonesia mendesak pemerintah segera menuntaskan berbagai kasus yang mendera Tanah Air. Hal itu tersampaikan saat mahasiswa UI menggelar konferensi pers di kampus UI, Depok, Jawa Barat (27/1) malam.

Ketua BEM UI Imadudin mengatakan, akan bergabung dengan BEM Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat untuk Gerakan 28 Januari. Isi tuntutan seputar kegagalan 100 Hari Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid Kedua. Kabinet dinilai tidak memenuhi kriteria sukses.

Selain itu, FAM UI mendesak pemerintah mencabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan. Mahasiswa bahkan menyatakan menolak pergadangan bebas dengan China karena dinilai merugikan negara. Dalam keterangannya, aksi akan dilangsungkan dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara.

Menurut Imadudin, jumlah pengunjuk rasa gabungan mencapai 800 orang. Mereka akan berkumpul di kampus UI pukul 10.00 WIB. (Sidharta Agung/*****)

sumber : http://metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/polkam/2010/01/27/9684/Ketua-BEM-UI-KIB-2-tidak

Liputan Media Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Demo 28 Januari, BEM Universitas Indonesia Usung Tiga Tuntutan

Rabu, 27 Januari 2010 | 18:48 WIB
TEMPO Interaktif, Depok - Dalam aksi 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan jatuh pada 28 Januari, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan mengerahkan 200 sampai 300 massa ke Jakarta. Ratusan massa tersebut akan berangkat dari Universitas Indonesia menuju Bundaran Hotel Indonesia sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketua BEM UI Imaduddin Abdullah menjelaskan ada tiga tuntutan yang akan dibacakan dalam aksi tersebut. Yang pertama, menuntut pemerintahan Yudhono segera menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-sejelasnya dan seterang-terangnya.

Tuntutan kedua meminta Yudhoyono menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin, melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan Mahkamah Agung terkait ujian nasional.

Tuntutan ketiga meminta Yudhoyono menegosiasi ulang terhadap pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN-Cina.

Imaduddin mengatakan pihaknya memberikan batas waktu hingga tanggal 20 Oktober 2010 kepada Yudhoyono untuk memenuhi tiga tuntutan tersebut. Jika sampai batas waktu tersebut belum ada realisasi tuntutan, maka aksi yang lebih besar akan dilakukan. “Kalau sampai lewat batas waktu, kami akan duduki istana,” ujar dia kepada wartawan di Gedung FISIP UI, Rabu (27/01).

Selain massa UI, Imadduddin menjelaskan jika pihaknya juga akan bergabung dengan BEM Institut Teknologi Bandung (ITB). Berdasarkan informasi, ITB akan membawa 200-an massa. Oleh karena itu, diperkirakan jumlah massa yang akan berangkat dari UI sebanyak 500 massa.

Imaduddin mengatakan dalam aksi besok pihaknya hanya akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia dan tidak berencana untuk mendatangi istana ataupun gedung MPR. “Kalau ke Istana, kita lihat agak riskan,” kata dia.

TIA HAPSARI

sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/01/27/brk,20100127-221839,id.html

release 100 hari Pemerintahan SBY –Boediono dengan TRITAMA (Tiga Tuntutan Mahasiswa)


Siaran pers
TRITAMA
(Tri Tuntutan Mahasiswa)

Masalah kepemimpinan bangsa tampaknya menjadi masalah yang pelik hari ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pucuk pimpinan eksekutif di negara Indonesia pastinya yang kemudian menjadi sorotan utama. kebijakannya selama 5 tahun 100 hari (periode pertama dan periode kedua) menjadi sorotan banyak pihak. Sebagai mahasiswa kami pun dituntut untuk bersikap kritis akan hal ini sebagai bentuk rasa cinta kami terhadap bangsa dan negara. Oleh karenanya kami merasa momentum 100 hari Pemerintahan SBY –Boediono sebagai momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan nasional. Setidaknya kami melihat evaluasi tersebut dalam beberapa point yang penting:
            Oleh karena rasa cinta kami terhadap bangsa ini dan rasa tanggung jawab kami terhadap rakyat Indonesia serta atas dasar alasan-alasan di atas, hari ini kami Badan Eksekutif Mahasiswa se-Universitas Indonesia (BEM se-UI) MENYATAKAN SIKAP:

1. MENUNTUT Pemerintahan SBY untuk menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya. Tuntutan ini berdasarkan pada evaluasi pengakuan supremasi hukum di Indonesia. dengan belum juga terselesaikannya proses Hukum Century,  hal ini menyebabkan bingungnya masyarakat dengan pemberitaan yang makin menyesatkan, efeknya hal tersebut kemudian menyedot konsentrasi masyarakat sehingga tidak mampu lagi fokus terhadap hal lain. Inipun juga terjadi dengan kondisi pemerintahan, dimana akibat kasus Bank Century ini kemudian menyebabkan banyak pos-pos penting negara yang terabaikan. Jika keadaan ini terus berlarut-larut maka bukan tidak mungkin kita akan menjadi negara yang mandul dari segi produktifitas. Padahal tahun 2010 ini adalah tahun yang penuh dengan tantangan bagi bangsa.

2. MENUNTUT  Presiden SBY untuk menganggarkan 20% anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin terutama gaji guru dan melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan MA terkait UN demi keadilan social dan kemajuan pendidikan Indonesia. Karena adanya perbedaan sarana dan prasarana yang sedemikian buruknya, mereka diharuskan bersaing dalam UN dengan siswa-siswa dikota besar yang telah mapan dari segi sarana dan prasarana pendidikan.
            Lagi-lagi kami mahasiswa sebagai salah satu “penikmat” pendidikan menilai kebijakan Presiden SBY terkait Ujian Nasional telah menafikan Hak asasi setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh pendidikan, penetapan Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan adalah sebuah bentuk ketidakadilan. Lihat saja siswa-siswa di daerah Atau kasus dimana seorang siswa cerdas yang harus mengulang sekolah dikarenakan ia sakit saat Ujian Nasional. Selain itu Ujian Nasional juga tidak adil dikarenakan hanya menguji aspek kecerdasan manusia secara sempit, yakni hanya aspek kognitif saja, padahal kecerdasan manusia yang hakiki jauh lebih luas daripada itu.
Melengkapi hal tersebut, anggaran pendidikan yang mencapai 20% tetapi juga merupakan gabungan komponen gaji guru membuat pembangunan pendidikan menjadi tidak maksimal. Hal ini dikarenakan sumber daya yang ada tidak secara total difokuskan untuk membangun fasilitas pendidikan. Seharusnya angka 20% bisa dipisahkan dari komponen gaji guru jika pemerintah memang benar-benar ingin memajukan dunia pendidikan Indonesia. Semuanya demi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa yang tertera di dalam paragraph ke-4 pembukaan UUD 1945.

3.MENUNTUT Presiden SBY untuk melakukan renegosiasi pemberlakuan ACFTA pada pos-pos tarif yang sangat mengancam industri dalam negeri Indonesia dan melakukan pembangunan infrastruktur usaha serta memperkuat sector industri dalam Negeri secara kualitatif maupun kuantitatif hingga Indonesia memiliki daya saing yang baik. ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) yang merupakan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN – China akibat pemberlakuan ACFTA ini  bea masuk barang ekspor dari China ke negara-negara ASEAN ataupun sebaliknya direduksi secara bertahap sejak penantandatanganan perjanjian ini, hingga menjadi tidak ada bea masuk pada tahun 2010, dengan pengecualian bagi 5 negara yang dianggap belum siap. Tanpa pembangunan infrastruktur yang memadai dan upaya penguatan industri dalam negeri yang menyeluruh secara kualitatif dan kuantitatif yang selama ini belum diupayakan secara optimal oleh pemerintah, dibuktikan dengan fakta bahwa saat ini daya saing Indonesia menempati peringkat ke 53 dari 55 negara versi institute for management development and competitiveness yearbook dan peringkat 54 dari 55 negara versi world economic forum, hal ini akan menyengsarakan pelaku usaha dalam negeri dan segenap pemangku kepentingannya, terutama yang paling elementer, yakni rakyat pekerja.

Pernyataan sikap ini dimaksudkan sebagai tekanan bagi pemerintah SBY dan segenap jajarannya untuk segera melakukan perbaikan-pebaikan nyata.
JIKA TIGA TUNTUTAN DI ATAS TIDAK DIPENUHI SEVELUM TANGGAL 20 OKTOBER 2010, KAMI MAHASISWA UI AKAN MENGEPUNG ISTANA NEGARA DAN MEREBUTNYA DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIA!

Hidup Rakyat (Miskin) Indonesia!

Depok, 27 Januari 2010
Humas BEM UI 2010
Ilham Dwi Khayriyyanto
Cp :
Budi Dharma (08569878913)
Ilham Dwi K (085697226883) /  bemui2010@yahoo.com