Thursday, January 28, 2010

Liputan Media (tempo Interaktif) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Ratusan Mahasiswa UI dan ITB Berangkat Ke Bundaran HI

Kamis, 28 Januari 2010 | 11:18 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta -Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) dan Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM-ITB) bersiap berangkat ke Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Di sana, para mahasiwa tersebut akan melakukan aksi berkaitan dengan 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum berangkat, para mahasiswa tersebut melakukan orasi dan meneriakkan tiga tuntutan yang diusung.

Tiga tuntutan tersebut, antara lain menuntut penyelesaian kasus hukum Bank Century, menuntut presiden menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan, dan menuntut adanya renegoisasi pemberlakuan perdagangan bebas ASEAN-Cina.

Salah seorang demonstran menegaskan bahwa aksi ini dilakukan untuk menuntut presiden memenuhi tiga tuntutan dan bukan penurunan. "Kita hanya minta presiden penuhi tuntutan, bukannya akan menurunkan presiden," ujar demonstran, Kamis (28/01).

Sementara itu Ketua BEM-UI, Imaduddin Abdullah mengatakan untuk membawa para rombongan mahasiswa, pihaknya sengaja empat sampai lima bus. "Kita gunakan bus untuk angkut teman-teman dari UI dan ITB," ujarnya kepada Tempo. Keberangkatan mereka juga tanpa pengawalan kepolisian. Para rombongan berangkat sekitar pukul 11:20 WIB.

Kepala Pos Polisi UI, Ipda Samiyono mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menawarkan pengawalan. "Kita sudah tawarkan tapi mereka bilang tidak usah," katanya.

Ia juga membantah berita adanya pelarangan rombongan bus yang membawa mahasiswa ini menuju Jakarta. "Tak ada larangan itu. Kita di lingkungan kampus justru untuk mengatur lalu lintas yang agak macet karena ada persiapan aksi," ujarnya.

TIA HAPSARI

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/01/28/brk,20100128-221942,id.html

Liputan Media (Sinar harapan)) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Kamis 28. of Januari 2010 11:36

BEM UI DAN ITB SIAP BERUNJUK RASA



Depok,  BEM UI dan Keluarga Mahasiswa ITB akan bergabung dalam aksi unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat dengan berkumpul di depan Fakultas Psikologi, Kamis.

Ratusan mahasiswa UI dan ITB telah berkumpul, dan tengah bersiap-siap berangkat menuju Jakarta, dengan menggunakan empat miniarta dan sebuah mobil dengan perlengkapan sound system.

Sebelum berangkat mereka melakukan renungan selama lima detik, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Imaduddin Abdullah mengatakan dalam aksi unjuk rasa tersebut mereka tidak akan berunjuk rasa ke Istana presiden.

"Untuk aksi unjuk rasa besok tidak akan ke istana, tapi hanya di bunderan Hotel Indonesia," kata.

Menurut dia, aksi unjuk rasa tersebut tidak ke gedung MPR/DPR. "Kalau demo ke Istana mungkin riskan, jadi kita tidak ke istana," ujarnya.

Dikatakannya dalam aksi seratus hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan jatuh pada 28 Januari akan mengerahkan 200 sampai 300 massa ke Jakarta.

"Kita akan berangkat dari kampus UI, sekitar pukul 10.00 WIB,"" paparnya.

Dalam aksi tersebut nantinya kita mengajukan tiga tuntutan yang akan dibacakan dalam aksi tersebut.

Tuntutan pertama pemerintah segera menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-sejelasnya dan seterang-terangnya.

Kedua, tuntutan kedua meminta presiden SBY untuk menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin, melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan MA terkait Ujian Nasional.

Sedangkan tuntutan ketiga meminta presiden SBY melakukan renegosiasi terhadap pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN-China. (ant)

http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/browse/84/read/bem-ui-dan-itb-siap-berunjuk-rasa/

Liputan Media (Okezone.com) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

6 Bus Mahasiswa UI & ITB Meluncur ke Jakarta

Kamis, 28 Januari 2010 - 11:05 wib
Marieska Harya Virdhani - Okezone

(Foto: Ist)
DEPOK - Sedikitnya enam bus kopaja yang mengangkut mahasiswa Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah berjalan menuju Bundaran Hotel Indonesia.

Mereka akan bergabung dengan elemen demonstran lain untuk menyampaikan aspirasinya terkait capaian 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono.

“Kami hanya akan menyampaikan tuntutan. Kita kasih warning, kalau tuntutan itu tak dipenuhi baru kita akan usung tuntutan SBY-Boediono turun,” ujar Ketua BEM UI Imaduddin kepada okezone di Depok, Kamis (28/1/2010).

Sebelum berangkat menuju lokasi aksi, massa terlebih dahulu berkumpul di depan Fakultas Psikologi UI Depok untuk melakukan konsolidasi. Massa dari UI dan ITB masing-masing mengenakan jaket almamater masing-masing.

Setelah melakukan pemanasan aksi di kampus UI, massa selanjutnya meluncur ke Jakarta sekira pukul 10.45 WIB. Sambil mengibarkan bendera BEM, massa meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di sepanjang perjalanan.(ful)

http://news.okezone.com/read/2010/01/28/338/298495/6-bus-mahasiswa-ui-itb-meluncur-ke-jakarta

Liputan Media (RRI) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Bem UI dan Bem ITB "Meramaikan Asi Unjuk Rasa di Jakarta"
Thursday, 28 January 2010 12:02
BEM UI dan KM ITB siap meramaikan aksi unjuk rasa di bunderan Hotel Indonesia, dengan berkumpul di depan Fakultas Psikologi, Kamis.
Ratusan mahasiswa UI dan ITB telah berkumpul, dan siap berangkat menuju Jakarta, dengan menggunakan empat bus miniarta dan sebuah mobil dengan perlengkapan pengeras suara.
Sebelum berangkat mereka melakukan renungan selama lima detik, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Imaduddin Abdullah mengatakan dalam aksi unjuk rasa tidak akan berunjuk rasa ke Istana presiden.
Dikatakannya dalam aksi seratus hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan jatuh pada 28 Januari akan mengerahkan 200 sampai 300 massa ke Jakarta.


Tuntutan pertama pemerintah segera menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-sejelasnya dan seterang-terangnya.
Kedua, tuntutan kedua meminta presiden SBY untuk menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin, melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan MA terkait Ujian Nasional.
Sedangkan tuntutan ketiga meminta presiden SBY melakukan renegosiasi terhadap pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN-China.rri.co.id/ABU

Liputan Media (Metro TV) Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Ketua BEM UI: KIB 2 tidak Memenuhi Kriteria Sukses

Polkam / Rabu, 27 Januari 2010 21:26 WIB

Metrotvnews.com, Depok: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Front Aksi Mahasiswa (FAM) Universitas Indonesia mendesak pemerintah segera menuntaskan berbagai kasus yang mendera Tanah Air. Hal itu tersampaikan saat mahasiswa UI menggelar konferensi pers di kampus UI, Depok, Jawa Barat (27/1) malam.

Ketua BEM UI Imadudin mengatakan, akan bergabung dengan BEM Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat untuk Gerakan 28 Januari. Isi tuntutan seputar kegagalan 100 Hari Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid Kedua. Kabinet dinilai tidak memenuhi kriteria sukses.

Selain itu, FAM UI mendesak pemerintah mencabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan. Mahasiswa bahkan menyatakan menolak pergadangan bebas dengan China karena dinilai merugikan negara. Dalam keterangannya, aksi akan dilangsungkan dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara.

Menurut Imadudin, jumlah pengunjuk rasa gabungan mencapai 800 orang. Mereka akan berkumpul di kampus UI pukul 10.00 WIB. (Sidharta Agung/*****)

sumber : http://metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/polkam/2010/01/27/9684/Ketua-BEM-UI-KIB-2-tidak

Liputan Media Aksi 28 Januari 2010 (100 hari pemerintahan Sby)

Demo 28 Januari, BEM Universitas Indonesia Usung Tiga Tuntutan

Rabu, 27 Januari 2010 | 18:48 WIB
TEMPO Interaktif, Depok - Dalam aksi 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan jatuh pada 28 Januari, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan mengerahkan 200 sampai 300 massa ke Jakarta. Ratusan massa tersebut akan berangkat dari Universitas Indonesia menuju Bundaran Hotel Indonesia sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketua BEM UI Imaduddin Abdullah menjelaskan ada tiga tuntutan yang akan dibacakan dalam aksi tersebut. Yang pertama, menuntut pemerintahan Yudhono segera menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-sejelasnya dan seterang-terangnya.

Tuntutan kedua meminta Yudhoyono menganggarkan 20 persen anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin, melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan Mahkamah Agung terkait ujian nasional.

Tuntutan ketiga meminta Yudhoyono menegosiasi ulang terhadap pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN-Cina.

Imaduddin mengatakan pihaknya memberikan batas waktu hingga tanggal 20 Oktober 2010 kepada Yudhoyono untuk memenuhi tiga tuntutan tersebut. Jika sampai batas waktu tersebut belum ada realisasi tuntutan, maka aksi yang lebih besar akan dilakukan. “Kalau sampai lewat batas waktu, kami akan duduki istana,” ujar dia kepada wartawan di Gedung FISIP UI, Rabu (27/01).

Selain massa UI, Imadduddin menjelaskan jika pihaknya juga akan bergabung dengan BEM Institut Teknologi Bandung (ITB). Berdasarkan informasi, ITB akan membawa 200-an massa. Oleh karena itu, diperkirakan jumlah massa yang akan berangkat dari UI sebanyak 500 massa.

Imaduddin mengatakan dalam aksi besok pihaknya hanya akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia dan tidak berencana untuk mendatangi istana ataupun gedung MPR. “Kalau ke Istana, kita lihat agak riskan,” kata dia.

TIA HAPSARI

sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/01/27/brk,20100127-221839,id.html

release 100 hari Pemerintahan SBY –Boediono dengan TRITAMA (Tiga Tuntutan Mahasiswa)


Siaran pers
TRITAMA
(Tri Tuntutan Mahasiswa)

Masalah kepemimpinan bangsa tampaknya menjadi masalah yang pelik hari ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pucuk pimpinan eksekutif di negara Indonesia pastinya yang kemudian menjadi sorotan utama. kebijakannya selama 5 tahun 100 hari (periode pertama dan periode kedua) menjadi sorotan banyak pihak. Sebagai mahasiswa kami pun dituntut untuk bersikap kritis akan hal ini sebagai bentuk rasa cinta kami terhadap bangsa dan negara. Oleh karenanya kami merasa momentum 100 hari Pemerintahan SBY –Boediono sebagai momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan nasional. Setidaknya kami melihat evaluasi tersebut dalam beberapa point yang penting:
            Oleh karena rasa cinta kami terhadap bangsa ini dan rasa tanggung jawab kami terhadap rakyat Indonesia serta atas dasar alasan-alasan di atas, hari ini kami Badan Eksekutif Mahasiswa se-Universitas Indonesia (BEM se-UI) MENYATAKAN SIKAP:

1. MENUNTUT Pemerintahan SBY untuk menyelesaikan kasus hukum Bank Century sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya. Tuntutan ini berdasarkan pada evaluasi pengakuan supremasi hukum di Indonesia. dengan belum juga terselesaikannya proses Hukum Century,  hal ini menyebabkan bingungnya masyarakat dengan pemberitaan yang makin menyesatkan, efeknya hal tersebut kemudian menyedot konsentrasi masyarakat sehingga tidak mampu lagi fokus terhadap hal lain. Inipun juga terjadi dengan kondisi pemerintahan, dimana akibat kasus Bank Century ini kemudian menyebabkan banyak pos-pos penting negara yang terabaikan. Jika keadaan ini terus berlarut-larut maka bukan tidak mungkin kita akan menjadi negara yang mandul dari segi produktifitas. Padahal tahun 2010 ini adalah tahun yang penuh dengan tantangan bagi bangsa.

2. MENUNTUT  Presiden SBY untuk menganggarkan 20% anggaran pendidikan dengan adanya pemisahan antara anggaran pendidikan dengan pos pengeluaran rutin terutama gaji guru dan melakukan transparansi anggaran pendidikan serta menaati putusan MA terkait UN demi keadilan social dan kemajuan pendidikan Indonesia. Karena adanya perbedaan sarana dan prasarana yang sedemikian buruknya, mereka diharuskan bersaing dalam UN dengan siswa-siswa dikota besar yang telah mapan dari segi sarana dan prasarana pendidikan.
            Lagi-lagi kami mahasiswa sebagai salah satu “penikmat” pendidikan menilai kebijakan Presiden SBY terkait Ujian Nasional telah menafikan Hak asasi setiap rakyat Indonesia untuk memperoleh pendidikan, penetapan Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan adalah sebuah bentuk ketidakadilan. Lihat saja siswa-siswa di daerah Atau kasus dimana seorang siswa cerdas yang harus mengulang sekolah dikarenakan ia sakit saat Ujian Nasional. Selain itu Ujian Nasional juga tidak adil dikarenakan hanya menguji aspek kecerdasan manusia secara sempit, yakni hanya aspek kognitif saja, padahal kecerdasan manusia yang hakiki jauh lebih luas daripada itu.
Melengkapi hal tersebut, anggaran pendidikan yang mencapai 20% tetapi juga merupakan gabungan komponen gaji guru membuat pembangunan pendidikan menjadi tidak maksimal. Hal ini dikarenakan sumber daya yang ada tidak secara total difokuskan untuk membangun fasilitas pendidikan. Seharusnya angka 20% bisa dipisahkan dari komponen gaji guru jika pemerintah memang benar-benar ingin memajukan dunia pendidikan Indonesia. Semuanya demi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa yang tertera di dalam paragraph ke-4 pembukaan UUD 1945.

3.MENUNTUT Presiden SBY untuk melakukan renegosiasi pemberlakuan ACFTA pada pos-pos tarif yang sangat mengancam industri dalam negeri Indonesia dan melakukan pembangunan infrastruktur usaha serta memperkuat sector industri dalam Negeri secara kualitatif maupun kuantitatif hingga Indonesia memiliki daya saing yang baik. ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) yang merupakan perjanjian perdagangan bebas di kawasan ASEAN – China akibat pemberlakuan ACFTA ini  bea masuk barang ekspor dari China ke negara-negara ASEAN ataupun sebaliknya direduksi secara bertahap sejak penantandatanganan perjanjian ini, hingga menjadi tidak ada bea masuk pada tahun 2010, dengan pengecualian bagi 5 negara yang dianggap belum siap. Tanpa pembangunan infrastruktur yang memadai dan upaya penguatan industri dalam negeri yang menyeluruh secara kualitatif dan kuantitatif yang selama ini belum diupayakan secara optimal oleh pemerintah, dibuktikan dengan fakta bahwa saat ini daya saing Indonesia menempati peringkat ke 53 dari 55 negara versi institute for management development and competitiveness yearbook dan peringkat 54 dari 55 negara versi world economic forum, hal ini akan menyengsarakan pelaku usaha dalam negeri dan segenap pemangku kepentingannya, terutama yang paling elementer, yakni rakyat pekerja.

Pernyataan sikap ini dimaksudkan sebagai tekanan bagi pemerintah SBY dan segenap jajarannya untuk segera melakukan perbaikan-pebaikan nyata.
JIKA TIGA TUNTUTAN DI ATAS TIDAK DIPENUHI SEVELUM TANGGAL 20 OKTOBER 2010, KAMI MAHASISWA UI AKAN MENGEPUNG ISTANA NEGARA DAN MEREBUTNYA DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIA!

Hidup Rakyat (Miskin) Indonesia!

Depok, 27 Januari 2010
Humas BEM UI 2010
Ilham Dwi Khayriyyanto
Cp :
Budi Dharma (08569878913)
Ilham Dwi K (085697226883) /  bemui2010@yahoo.com