Sunday, October 31, 2010

6 Konsep Menjadi Diri Sendiri

Kepribadian didefinisikan sebagai suatu kualitas atau pernyataan menjadi pribadi, atau menjadi seseorang. Untuk memiliki "kepribadian", anda harus menjadi dinamis dengan beberapa pembelajaran seperti keahlian sosial atau juga berbicara mengenai pengalaman-pengalaman menarik yang pernah anda alami.

Dan untuk memiliki suatu kepribadian dengan memiliki suatu kualitas menjadi seseorang, anda harus mampu membuka topeng dan menjadi diri sendiri secara hakiki, bukan sebagai seseorang yang memerankan adegan dalam suatu skenario film. Sedangkan rahasia terbesar dari kepribadian ini adalah anda harus mampu membuang topeng dan benar-benar menjadi diri sendiri.

Beberapa konsep di bawah ini dapat membantu anda untuk memiliki kepribadian dengan memiliki kualitas sebagai pribadi, yaitu :
  1. Jangan takut karena berbeda dengan yang lain. Orang-orang yang mencemooh keunikan anda, seharusnya tidak perlu anda perhatikan. Pikiran kreatif kita tidak perlu takut untuk menjadi berbeda. Jika takut maka tidak akan pernah meraih tingkat kesuksesan. Bisa jadi mereka yang mencemooh anda mempunyai kesengajaan untuk membuat anda supaya tidak sukses. bisa jadi kan ?
  2. Hilangkan ketakutan anda terhadap orang-orang sempurna. Mereka tidak sempurna, tidak ada manusia sempurna. Mereka hanya memerankan suatu peran yang bisa jadi penting dalam kehidupan mereka seperti jabatan, pekerjaan, usaha, dan sebagainya. Jangan membandingkan anda dengan suri teladan dari kesempurnaan, tidak ada keuntungan yang dapat anda ambil dari hal ini. Mendekati hal ini adalah kata "minder", sehingga tidak perlu anda minder dengan kesempurnaan seseorang karena anda mempunyai ciri pribadi yang memang berbeda dengan orang tersebut.
  3. Coba untuk bersikap spontan. Belajar untuk melepaskan diri sedikit saja. Ketika anda berbicara, jangan mempersiapkan sebelumnya apa-apa yang akan anda katakan. Biarkan saja mengalir keluar kata-kata itu dengan sendirinya. Perlu diingat juga, kebanyakan orang tidak suka mendengarkan percakapan yang seakan-akan terlalu diatur dan diarahkan. Jika anda mengatakan sesuatu yang terdengar konyol, tidak seorangpun yang akan menembak mati karena hal itu. Ini akan mengenalkan pribadi anda secara lugas namun secara perlahan kepada lawan bicara anda.
  4. Percaya pada diri sendiri. Seseorang yang dewasa akan dapat menerima dirinya sendiri, tidak melihat orang lain agar dapat diterima dalam suatu masyarakat. Jika anda mampu melihat sikap diri anda sendiri dengan hati yang tulus, anda akan mampu mengekspresikan diri secara bebas sesuai kemauan diri anda pribadi.
  5. Bungkam pikiran-pikiran yang hanya mengkritik jelek. Jika anda terus mengkritik diri sendiri, bisa jadi akan menghancurkan denyut semangat anda. Hancur pula kepribadian sejati. Saring dengan tepat dan benar, kritik membangun atau merusak. Imajinasikan kritikan yang jelek dengan tidak menganggap hal yang selalu jelek, tetapi gunakan sebagai lompatan dan katakan tidak untuk hal itu.
  6. Bukalah mantel gengsi anda. Terlalu banyak orang merasa harus lebih bermartabat. Seseorang yang utuh seharusnya mampu untuk mengekspresikan martabatnya, mengekspresikan perasaan-perasaan positif seperti cinta dan antusiasme. Anda akan menikmati keajaiban suatu perasaan yang telah anda peroleh karena membuat orang lain bahagia dan orang itu akan merasa senang dekat dengan anda. Bisa saja sebagai rekan tukar pendapat, curhat, dan sebagainya.
Artikel ini diambil dari beberapa tulisan sebelumnya dan dikumpulkan serta diedit sedemikian hingga oleh penulis agar mudah diterima dan semoga dapat bermanfaat pada yang memerlukannya.

Saturday, October 30, 2010

BEM UI PEDULI BENCANA

Sabtu 30 oktober 2010, tim relawan Universitas Indonesia yang terdiri dari BEM se-UI, dibantu dengan dokter dan anggota Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia telah tiba di Yogyakarta untuk menjalankan misi bantuan kepada masyarakat sekitar gunung Merapi. Tim ini membawa seluruh bantuan dari civitas academica Universitas Indonesia.

Tim yang dipimpin oleh Choky Risda Ramadhan (Wakil Ketua BEM UI) ini rencananya akan berada disana selama 4 hari. Selama di Yogyakarta tim yang terdiri dari 11 orang ini membawa bantuan logistic, sumber daya manusia (SDM) medis, trauma healing dan teknis. Selama di Yogyakarta tim ini akan berkordinasi dengan BEM Universitas Gajah Mada dan Dompet Duafa.

Tidak hanya untuk korban letusan gunung merapa saja, BEM UI juga mengirimkan bantuan untuk saudara kita di Wasior Papua, namun karena terhambat jarak, maka Bem UI menitipkan bantuan waktu itu lewat ACT (Aksi Cepat Tanggap) karena di ACT banyak alumni UI menjadi Relawan.
Demikian halnya untuk bencana Tsunami Mantawai, Bem UI melakukan penggalangan dana yang nantinya akan dititipkan kepada tim relawan dari rektorat UI.

Seluruh bantuan ini semata mata adalah bentuk nyata peran mahasiswa yang sangat peduli terhadap kondisi masayarakat Indonesia, dan harapanya bantuan ini bukan hanya sampai di tangan para korban, namun benar-benar dapat bermanfaat bagi para korban.

Humas BEM UI
Ilham Dwi K

Monday, October 25, 2010

Artikel : Perfeksionis yang tidak selalu perfect

Artikel : Perfeksionis yang tidak selalu perfect

Apakah itu Perfeksionis ?, sering kita dengar bahkan dekat dengan telinga, Ya istilah ini boleh dikatakan suatu sifat atau problem kejiwaan dalam diri pribadi manusia yang hampir selalu memiliki kesempurnaan. Bagi Anda yang memiliki sifat atau perilaku perfeksionis, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang mungkin belum banyak anda maupun orang ketahui. Berikut ciri-ciri orang perfeksionis :
  • Selalu bekerja dengan sepenuh hati dan totalitas
  • Berambisi untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan
  • Cenderung memaksakan diri untuk melakukan segalanya, walaupun sebenarnya sudah di luar batas kemampuan pribadinya
  • Mudah sekali kecewa, jika ada satu atau sedikit kekurangan saja, yang walaupun di mata orang lain biasa saja dan wajar penilaiannya
  • Cenderung sulit untuk rela mendelegasikan tugas atau pekerjaannya kepada orang lain
  • Cenderung tidak mudah percaya atau terkadang meremehkan kemampuan orang lain
  • Mudah emosi dan sering egois
  • Kontrol logika dengan impian sering berlomba, menang logika atau impian
Sifat perfeksionis tidak selalu mengerjakan semuanya dengan sempurna dan juga bukanlah hal yang jelek,
namun mungkin bisa sedikit dikurangi atau dikontrol agar tidak sampai merugikan orang lain. Untuk mengontrol sifat perfeksionis, jikapun ada rencana mengontrolnya ... mungkin anda dapat melakukan hal berikut ini:
  • Refreshing dan lebih santai sehingga setiap masalah tidak selalu harus dihadapi dengan serius dan bermuka tegang. Anda bisa berbagi dengan kawan atau bersenda gurau, melontarkan humor ringan ketika bergaul dengan orang lain. Atau jika Anda masih terbilang orang sibuk, Anda dapat sedikit bersantai dengan membaca buku humor atau film lucu. Atau mungkin Anda dapat pergi ke luar kota, atau mengikuti kegiatan lainnya di luar rumah tentunya bersifat relaks.
  • Anda juga dapat bergabung dengan organisasi, perkumpulan anak muda, atau kelompok arisan, dan sebagainya untuk belajar mengenai pembagian kerja dalam kelompok, tugas antar individu dalam satu tim, agar nantinya Anda tidak mudah untuk meremehkan kemampuan orang lain. Anda dapat mulai belajar untuk mempercayai kemampuan seseorang untuk membantu Anda, seperti meyakini kemampuan Anda.
  • Bersikap terbuka, baik saran atau kritikan, dan nasihat serta solusi yang baik dan tentunya yang membangun atau merubah ke yang lebih baik. Jadikanlah saran dan kritik untuk membangun dan sebagai acuan produktivitas dan semangat kerja Anda, bukan sebagai alasan untuk merendahkan anda atau bahkan berpikiran memojokan anda.
Seseorang yang perfeksionis, cenderung untuk menginginkan semuanya berjalan sempurna dan untuk itu mereka harus melakukannya sendiri, dan akan terus berusaha hingga membuatnya tampak sempurna baginya, walaupun menurut orang lain, sudah baik dan masih dalam kondisi yang wajar. secara prinsip dan logis Untuk itu, diperlukan usaha yang berkelanjutan agar Anda dapat mengubah sedikit demi sedikit kepribadian perfeksionis, menjadi lebih baik.

Bukan jelek atau buruk sementara jika ada kontrol pribadi bisa membuat menjadi semakin baik dan cantik. Improvisasi dan sentuhan terencana akan membentuk pribadi perfeksionis bukan hanya terlihat perfect tetapi bisa jadi memang diakui sebagai perfek dan penilaian ini dilakukan oleh orang lain yang telah membuktikan keperfeksionisan anda dengan melihat dari banyak sisi kenyataan.

Semoga bermanfaat buat anda, saya, dan kita semua